Oknum dokter berinisial M di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tega menganiaya seorang balita di sebuah warung kopi (Warkop) gegara anak caturnya diambil saat bermain. Pelaku menampar balita tersebut di depan orang tuanya.
Penganiayaan itu terjadi di Jalan Anggrek Raya, Panakkukang, Kota Makassar pada Kamis (27/7) sekitar pukul 23.00 Wita. Pelaku awalnya tengah bermain catur bersama rekannya di Warkop tersebut.
Saat asyik bermain catur, tiba-tiba balita itu datang dan mengambil salah satu anak catur yang dimainkan oleh pelaku. Oknum dokter tersebut seketika menampar korban hingga terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi asyik dia main catur ini korban datang dia ambil hingga terlapor menampar korban hingga terjatuh," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar Iptu Alim Bachri kepada detikSulsel, Sabtu (29/7/2023).
Alim mengatakan karena perbuatan terlapor, korban mengalami luka di bagian bibirnya. Pasalnya, saat terjatuh korban membentur kursi.
"Waktu korban jatuh membentur kursi hingga luka di bagian bibirnya korban," terangnya.
Orang tua korban yang tidak terima atas tindakan pelaku lantas membuat laporan ke polisi pada Jumat (28/7). Saat ini kasus tersebut sementara diselidiki pihak kepolisian.
"Korban usia 3 tahun. Kalau terlapor sesuai yang di laporan itu terlapor inisial M, kalau di laporan polisi yang terlapor ini dokter," tegasnya.
Simak Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Pelaku Pejabat RS dan Pensiunan PNS
Oknum dokter yang menampar balita di Warkop merupakan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Makassar. Dia juga merupakan pensiunan PNS Dinas Kesehatan Sulsel.
"Iya benar jabatannya Wakil Direktur. Sekarang sudah pensiunan PNS Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel," ujar Konsultan Hukum RSU Bahagia Makassar Muhammad Fakhruddin kepada detikSulsel, Sabtu (29/7).
Fakhruddin mengatakan perbuatan yang dilakukan oleh M tidak ada sangkut-pautnya dengan pihak rumah sakit. Pasalnya perbuatan M di luar jam kerja dan dilakukan bukan di area rumah sakit.
"Diduga pelaku itu benar bekerja di Rumah Sakit Bahagia cuma atas tindakannya tidak ada hubungannya dengan Rumah Sakit Bahagia, itu bukan di Rumah Sakit Bahagia di Warkop Jalan Toddopuli," papar Fakhruddin.
Fakhruddin mengatakan pihaknya telah berupaya untuk menemui orang tua korban untuk dilakukan mediasi. Hanya saja, pihak keluarga korban menolak dan tetap ingin kasus tersebut dilanjutkan ke pihak berwajib.
"Kemarin kita sudah ketemu bapaknya itu anak saya sudah sampaikan. Pihak keluarganya juga sampaikan dia maafkan tapi proses hukum tetap jalankan," jelas Fakhruddin.
Kendati demikian, Fakhruddin juga menyayangkan perbuatan pelaku kepada korban. Menurutnya pelaku seharusnya tidak berlaku kasar terhadap seorang anak.
"Kami sangat sayangkan ini, apalagi seorang bapak di luar profesi dan jabatannya secara umum itu tidak boleh dilakukan,"pungkasnya.