Mahasiswi berinisial NA (21) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan tewas dalam kondisi hamil dengan muka memerah dan kebiruan. NA diduga meninggal lantaran mencoba melakukan aborsi.
NA ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di kosnya di BTN Taman Palem, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare pada Kamis (27/7) sekitar pukul 21.00 Wita. Korban diduga meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit.
Kasat Reskrim Polres Parepare AKP Deki Marizaldi mengatakan korban awalnya meminta kepada temannya untuk datang ke kosnya lantaran merasa tidak enak badan. Saat itu, korban meminta diantar ke rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum tergeletak di kosan, korban sempat minta temannya datang sebab merasa tidak enak badan mau diantar ke rumah sakit," kata AKP Deki Marizaldi kepada detikSulsel, Sabtu (29/7/2023).
Namun saat teman korban tiba, NA sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tergeletak. Teman korban yang panik kemudian segera membawanya ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan.
"Kalau dari cerita temannya korban sudah dalam kondisi pingsan di kosnya tergeletak," jelasnya.
Korban kemudian dibawa ke RS Sumantri untuk mendapatkan perawatan. Namun dokter yang melakukan pemeriksaan mengatakan korban telah meninggal dunia.
"Setelah tiba dan diperiksa dokter, ternyata korban sudah meninggal," ucapnya.
Deki menjelaskan pihak keluarga juga menilai ada kejanggalan dengan kondisi tubuh korban yang meninggal. Pada muka korban terlihat memerah kebiruan.
"Meninggal diduga tak wajar kan jadi keluarga sampai di rumah korban mukanya memerah membiru begitu jadi keluarga panggil dokter periksa karena merasa ini meninggal tak sewajarnya," terangnya.
Polisi pun sementara menunggu hasil visum dokter terkait kondisi korban tersebut. Termasuk korban meninggal saat di kosan atau pada saat tiba di RS Sumantri.
"Kalau diduga meninggal di kosnya kita tunggu hasil visum dari RS Sumantri," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Polisi Temukan Obat dan Minuman Energi di Kos Korban
Polisi menemukan adanya obat dan minuman berenergi di kosan NA. Temuan obat dan minuman berenergi itu pun sedang diselidiki polisi apakah digunakan korban untuk menggugurkan janinnya.
"Di TKP sudah kami amankan ada paramex dan beberapa minuman M-150 dan Kuku Bima (minuman energi)," terang Deki.
Deki menegaskan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan keluarga korban untuk dilakukan autopsi. Keputusannya pun masih menunggu persetujuan keluarga korban.
"Kami minta persetujuan keluarga dulu apakah mau diotopsi atau tidak. Yang jelas kalau mau tahu faktor meninggal itu perlu diotopsi dulu," bebernya.