Toko emas di kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sasaran pencurian saat sedang dijaga pemiliknya yang merupakan lansia. Pelakunya kini tengah diburu polisi.
"Kami telah menerima laporan pencurian toko emas tersebut dan sementara dalam lidik," ungkap Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Deki Marizaldi kepada detikSulsel, Kamis (27/7/2023).
Aksi perampokan itu terjadi di Jalan Lasinrang, Kelurahan Kampung Pisang, Kecamatan Soreang, Parepare pada Selasa (25/7) sekitar pukul 08.00 Wita. Aksi pencurian tersebut terjadi saat pemilik toko masuk ke dalam rumah untuk membersihkan setelah membuka toko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu toko emas masih dibuka setengah oleh korban, kemudian ditinggal sebentar masuk ke dalam rumah untuk membersihkan," bebernya.
Marizaldi menyatakan pelaku yang melihat kondisi toko yang tidak dijaga lantas melancarkan aksinya. Pelaku yang membawa kunci inggris kemudian memecahkan kaca etalase emas tersebut.
"Nah saat masuk ke dalam rumah, pelaku masuk untuk melancarkan aksi pencurian," paparnya.
Korban baru menyadari toko emasnya kecurian saat mendengar suara kaca pecah. Selanjutnya korban keluar dan melihat seseorang berlari keluar dari tokonya lalu melarikan diri menggunakan sepeda motor. Korban sempat meminta tolong namun pelaku berhasil kabur.
"Korban sadar ada orang masuk saat mendengar ada suara kaca yang pecah. Kemudian keluar melihat dan berteriak meminta tolong," jelasnya.
Selanjutnya korban mengecek etalase tempat jualan emasnya dan menemukan kaca etalase sudah pecah. Di tempat kejadian dia menemukan ada kunci inggris tertinggal.
"Alat yang digunakan oleh pelaku untuk memecahkan etalase berupa kunci Inggris yang ditemukan di TKP," rincinya.
Atas kejadian tersebut korban mengalami kehilangan emas sekitar 100 gram. Namun korban tidak mengetahui secara detail jenis emas yang diambil tersebut.
"Emas yang dicuri itu kata korban sekitar 100 gram. Kalau jenis emasnya dia kurang tahu tetapi dia tahu itu emas ada di posisi yang timbangannya 100 gram," jelasnya.
Lebih lanjut Marizaldi mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran. Polisi terkendala mengungkap sebab di TKP tak ada CCTV yang bisa mengidentifikasi pelaku.
"Pelaku masih lidik," pungkasnya.
(afs/afs)