"Setelah kita melakukan gelar perkara, kami menetapkan terlapor sebagai tersangka atas dugaan pengancaman terhadap Bupati," kata Kanit Tipdum Reskrim Polres Toraja Utara Aipda Ahmadi kepada detikSulsel, Selasa (25/7/2023).
Ahmadi mengungkapkan penetapan Stave sebagai tersangka telah memenuhi unsur bukti dan pemeriksaan saksi serta ahli. Penyidik menjerat tersangka pasal 335 KUH Pidana dan 167 KUH Pidana.
"Karena sudah memenuhi unsur bukti, saksi ada 6 kami periksa dan ahli 2. Kami kenakan pasal 335 KUHPidana dan 167 KUHPidana ancaman 1 tahun penjara," ungkapnya.
Ahmadi melanjutkan Stave hingga saat ini belum ditahan karena dianggap kooperatif selama proses pemeriksaan. Saat ini pihaknya masih melengkapi berkas perkara untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Toraja Utara.
"Yang bersangkutan sudah diperiksa sebagai tersangka, tapi belum ditahan karena itu kewenangan penyidik dan dinilai kooperatif selama proses berjalan. Kita sementara lengkapi berkasnya, setelah itu kita limpahkan ke Kejari," ucap Ahmadi.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang melaporkan Stave usai merasa diancam apel pagi digelar di halaman kantor Bupati Torut pada Selasa (13/6) pagi. Stave saat itu meneriaki Yohanis hingga sempat terlibat cekcok.
"Dia (Stave) kepalkan tangan mengarah ke saya. Saya bilang kenapa, terus dia turun terus bilang 'Hei Bassang' berulangkali. Bilang juga 'tentukan di mana kita ketemu'," ujar Yohanis, Rabu (14/6).
Yohanis mengaku Stave sudah dilaporkan dua kali ke polisi. Awalnya, dia juga telah melaporkan warganya itu atas dugaan pencemaran nama baik di Polda Sulsel pada (13/3).
"Dia hina saya, dia fitnah saya dan betul-betul menyinggung perasaan saya di media sosial. Jadi saya juga merasa terhina dan tersinggung, saya laporkan di Polda," bebernya
Di satu sisi, Stave yang tidak menerima tuduhan pengancaman yang disebut Yohanis juga melapor balik ke Polres Torut pada Rabu (14/6). Yohanis dilaporkan ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.
"Saya dianggap melakukan ancaman terhadap Bupati. Saya merasa tidak seperti itu, apalagi mengajak berduel. Saya juga punya etika sebagai warga," tuturnya," kata Stave.
(sar/hmw)