Pengakuan Dosa Pimpinan Pesantren di Polman Cabuli Santri Pria 16 Tahun

Sulawesi Barat

Pengakuan Dosa Pimpinan Pesantren di Polman Cabuli Santri Pria 16 Tahun

Abdy Febriady - detikSulsel
Rabu, 12 Jul 2023 05:12 WIB
Pimpinan ponpes di Polman saat dihadirkan di Mapolres Polman terkait kasus pencabulan.
Foto: Pimpinan ponpes di Polman saat dihadirkan di Mapolres Polman terkait kasus pencabulan. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Oknum pimpinan pondok pesantren (ponpes) bernama Zulfikar Syam alias ZU (37) di Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) mengakui perbuatannya mencabuli santri pria berusia 16 tahun. Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, keluarga dan orang tuanya.

"Saya Zulfikar Syam saat ini memohon maaf sedalam-dalamnya kepada pak Kemenag, Kapolres, kepada seluruh masyarakat Polewali Mandar, dan seluruh dunia," kata Zulfikar saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Polman, Selasa (11/7/2023).

Zulfikar menyampaikan meminta maaf kepada keluarga dan orangtuanya. Dia menegaskan dirinya adalah manusia biasa yang juga memiliki kekurangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkhusus kepada orang tua saya, keluarga dan para teman, saya minta maaf kalau saya tidak bisa menjadi keluarga yang baik. Saya juga manusia biasa yang punya kekurangan," katanya.

Zulfikar berharap kasus yang dialaminya tidak membuat masyarakat ragu memasukkan anaknya ke pesantren. Dia mengatakan tempat terbaik untuk menitipkan anak-anak sekolah adalah pesantren.

ADVERTISEMENT

"Yang terjadi ini jangan membuat kita berpikir, 'Lalu ke mana kami akan membawa anak kami jika di pesantren pun tidak terjaga'. Karena sudah disampaikan tadi bahwa sampai saat ini pesantren adalah tempat terbaik untuk menitip anak untuk membina akhlak mereka," tuturnya.

Zulfikar mengungkap perbuatan asusila yang dilakukan bukan karena dia pernah menjadi korban. Dia menegaskan bahwa perbuatan tersebut murni karena penyakit yang dialaminya.

"Yang terjadi pada saya bukan karena saya pernah mengalami juga di masa yang lalu. Tidak, ini adalah murni penyakit yang ada di diri saya," katanya.

Namun demikian, Zulfikar tidak menjelaskan terkait penyakit yang dideritanya. Dia hanya menegaskan telah berupaya untuk mengobati penyakitnya termasuk mendatangi psikiater.

"Saya sudah berobat dari sana-sini, psikiater. Di Madinah saya kuliah sudah pernah berdoa di setiap tempat-tempat mustajab, di Ka'bah, di Multazam," tuturnya.

"Tapi sampai saat ini ketika Allah belum mengabulkan doa saya, saya yakin ada hikmah yang akan terjadi di balik yang terjadi," jelas Zulfikar.

Zulfikar menekankan kasus yang menjeratnya menjadi evaluasi bagi dirinya. Dia berharap bisa memperbaiki diri selama di tahanan.

"Mudah-mudahan Allah ampuni dosa saya, memperbaiki saya di penjara dan setelah saya keluar dari penjara saya tidak akan pernah mengenal lagi yang namanya dunia pendidikan, sampai kecuali kalau Allah sudah menyembuhkan saya dari penyakit ini, karena murni ini penyakit dari dalam diri saya," imbuhnya.

7 Orang Santri Jadi Korban

Zulfikar dilaporkan mencabuli santri pria berusia 16 tahun di wilayah Kecamatan Tapango, Polman, Sabtu (24/6). Atas perbuatannya, Zulfikar kini ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Polman Iptu I Gusti Bagus Wardhana menyebut ada 7 santri yang dicabuli pelaku. Namun ada indikasi korban masih bisa bertambah.

"Pengakuannya tujuh (korban). Kita masih melakukan pendalaman," sebut Gusti.

Menurut Gusti, para korban diduga dicabuli pada waktu berbeda. Penyidik masih melakukan pemeriksaan lantaran Zulfikar beralasan lupa kejadiannya.

"Kita masih dalami semua karena dia juga mengaku sudah lupa siapa saja (korbannya)," pungkasnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads