Kota Makassar

Hasil Gelar Perkara Khusus Tewasnya Siswa SMP Athirah Anak Pejabat Kemenhub

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 07 Jul 2023 10:20 WIB
Foto: SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Makassar -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Penyidik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah melakukan gelar perkara khusus kasus tewasnya putra pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Benny Nurdin Yusuf, Basman Nafa Yaskura (15) di SMP Athirah Makassar. Hasil gelar perkara menunjukkan tidak ada unsur pidana sehingga penyelidikan kasus kematian korban disetop polisi.

"Keterangan ahli dari dokter forensik bahwa dari analisa perlukaan dan efek yang terjadi pada tubuh korban, ahli (menyimpulkan tubuh korban) mendatangi objek yang tumpul," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Kamis (6/7/2023).


Selain pemeriksaan forensik, gelar perkara juga mengacu pada hasil pemeriksaan saksi-saksi hingga bukti-bukti petunjuk lainnya. Polisi kembali tidak melihat adanya unsur pidana di balik kematian korban.

"Jadi penyidik menyimpulkan tidak ditemukan adanya perbuatan pidana yang diperkuat dengan keterangan saksi-saksi, rekaman CCTV, hasil forensik terhadap korban," ujar Suartana.

Polisi Sudah 2 Kali Setop Kasus

Untuk diketahui, kasus ini ditangani tim penyidik Polrestabes Makassar sejak korban tewas pada Rabu (24/5) lalu. Tim penyidik memeriksa 23 orang saksi.

"Iya 23 saksi, bertambah-bertambah kan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (2/6) lalu.

23 saksi yang diperiksa di antaranya sejumlah guru, wali kelas, office boy (OB) sekolah, petugas kebersihan hingga teman sekolah korban. Selain itu, penyidik juga memeriksa keterangan dari ibu korban.

"Termasuk orang tua, kan ada kita periksa mamanya," katanya.

Penyidik Polrestabes saat itu menyetop penyelidikan kasus ini. Pasalnya, mereka tidak menemukan unsur pidana atas kematian korban.

Hanya saja pihak keluarga merasa tidak puas sehingga mereka mendatangi Polda Sulsel pada Kamis (8/6) lalu. Oleh sebab itulah tim penyidik Polda Sulsel melakukan gelar perkara khusus dan hasilnya tetap tidak ditemukan unsur pidana di kasus ini.

Kronologi Tewasnya Basman

Kasus ini berawal saat Basman ketahuan bolos sekolah oleh ibunya pada Rabu (24/5) pagi. Korban pun terdeteksi sedang berada di wilayah Taeng, Gowa sehingga sang ibu langsung menelepon putranya.

Sang ibu meminta Basman kembali ke sekolah dan korban diwajibkan mengirimkan bukti foto saat sudah kembali ke sekolah.

"Ibunya itu (meminta) kalau sudah di sekolah kirim foto kamu," ujar Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (26/5).

Korban pun kembali ke sekolahnya dan langsung menuju lantai 8 sekolah begitu ia tiba. Korban diduga langsung menuju ke sebuah balkon di lantai 8 hingga diduga sengaja melompat ke lantai dasar.

Berdasarkan rekaman CCTV sekolah, tampak korban mengenakan baju hijau sedang berjalan di lobi menuju lift sekolah pada pukul 09.21.54 Wita. Rekaman CCTV selanjutnya menampilkan suasana dalam lift sekolah pada pukul 09.23.34 Wita.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya....




(hmw/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork