Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Penyidik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah melakukan gelar perkara khusus kasus tewasnya putra pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Benny Nurdin Yusuf, Basman Nafa Yaskura (15) di SMP Athirah Makassar. Hasil gelar perkara menunjukkan tidak ada unsur pidana sehingga penyelidikan kasus kematian korban disetop polisi.
"Keterangan ahli dari dokter forensik bahwa dari analisa perlukaan dan efek yang terjadi pada tubuh korban, ahli (menyimpulkan tubuh korban) mendatangi objek yang tumpul," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pemeriksaan forensik, gelar perkara juga mengacu pada hasil pemeriksaan saksi-saksi hingga bukti-bukti petunjuk lainnya. Polisi kembali tidak melihat adanya unsur pidana di balik kematian korban.
"Jadi penyidik menyimpulkan tidak ditemukan adanya perbuatan pidana yang diperkuat dengan keterangan saksi-saksi, rekaman CCTV, hasil forensik terhadap korban," ujar Suartana.
Polisi Sudah 2 Kali Setop Kasus
Untuk diketahui, kasus ini ditangani tim penyidik Polrestabes Makassar sejak korban tewas pada Rabu (24/5) lalu. Tim penyidik memeriksa 23 orang saksi.
"Iya 23 saksi, bertambah-bertambah kan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (2/6) lalu.
23 saksi yang diperiksa di antaranya sejumlah guru, wali kelas, office boy (OB) sekolah, petugas kebersihan hingga teman sekolah korban. Selain itu, penyidik juga memeriksa keterangan dari ibu korban.
"Termasuk orang tua, kan ada kita periksa mamanya," katanya.
Penyidik Polrestabes saat itu menyetop penyelidikan kasus ini. Pasalnya, mereka tidak menemukan unsur pidana atas kematian korban.
Hanya saja pihak keluarga merasa tidak puas sehingga mereka mendatangi Polda Sulsel pada Kamis (8/6) lalu. Oleh sebab itulah tim penyidik Polda Sulsel melakukan gelar perkara khusus dan hasilnya tetap tidak ditemukan unsur pidana di kasus ini.
Kronologi Tewasnya Basman
Kasus ini berawal saat Basman ketahuan bolos sekolah oleh ibunya pada Rabu (24/5) pagi. Korban pun terdeteksi sedang berada di wilayah Taeng, Gowa sehingga sang ibu langsung menelepon putranya.
Sang ibu meminta Basman kembali ke sekolah dan korban diwajibkan mengirimkan bukti foto saat sudah kembali ke sekolah.
"Ibunya itu (meminta) kalau sudah di sekolah kirim foto kamu," ujar Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (26/5).
Korban pun kembali ke sekolahnya dan langsung menuju lantai 8 sekolah begitu ia tiba. Korban diduga langsung menuju ke sebuah balkon di lantai 8 hingga diduga sengaja melompat ke lantai dasar.
Berdasarkan rekaman CCTV sekolah, tampak korban mengenakan baju hijau sedang berjalan di lobi menuju lift sekolah pada pukul 09.21.54 Wita. Rekaman CCTV selanjutnya menampilkan suasana dalam lift sekolah pada pukul 09.23.34 Wita.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya....
Tampak lift awalnya hanya diisi tiga orang yakni 2 siswi bersama seorang pria dewasa di dekat tombol lift. Selanjutnya muncul seorang siswa mengenakan kopiah masuk dan berdiri di sisi kanan lift.
Kedatangan siswa tersebut disusul oleh seorang petugas galon. Sementara korban Basman terlihat berjalan tepat di belakang petugas yang membawa galon tersebut. Tampak jelas korban menekan tombol lift kemudian berjalan mengambil posisi di bagian paling belakang lift.
Masih berdasarkan CCTV, dua orang siswa berseragam putih juga masuk ke dalam lift. Namun tak lama kemudian dua siswi yang paling awal berada di dalam lift terlihat berjalan keluar pada pukul 09.24.26 Wita.
Tak berselang lama kemudian, siswa yang mengenakan kopiah juga keluar dari lift pada pukul 09.24.43. Selanjutnya dua siswa berseragam putih itu juga keluar dari lift pada pukul 09.25.02.
Pada momen ini korban tetap berdiri di bagian belakang lift. Tersisa hanya korban bersama petugas galon dan pria dewasa yang berdiri di dekat tombol lift.
Namun pada pukul 09.25.23 korban keluar dari lift bersamaan dengan petugas galon. Alhasil tersisa hanya pria dewasa yang berdiri di dekat tombol lift tersebut.
Pihak kepolisian sebelumnya menjelaskan bahwa korban memang langsung ke lantai 8 dengan menggunakan lift. Sementara pada rekaman CCTV lainnya, tampak suasana halaman parkir sekolah yang bersebelahan dengan lapangan voli.
Pada rekaman CCTV sekitar pukul 09.44.02, tampak aktivitas normal para siswa di lapangan voli. Namun tak lama kemudian jenazah korban ditemukan tergeletak di lapangan voli tersebut usai terjatuh dari lantai 8 sekolah.