Polisi Buru KKB Jefry Pagawak Pengancam Tembak Mati Pilot Susi Air

Papua

Polisi Buru KKB Jefry Pagawak Pengancam Tembak Mati Pilot Susi Air

Raymond Latumahina - detikSulsel
Senin, 03 Jul 2023 15:50 WIB
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani
Foto: Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. (dok.istimewa)
Jayapura -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Jefry Pagawak disebut sebagai pihak yang mengancam menembak mati pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Jefry Pagawak kini dalam pengejaran polisi usai masuk daftar pencarian orang (DPO).

"(Jefry Pagawak) Telah menjadi DPO Polri dalam hal ini Satgas Ops Damai Cartenz," ujar Kasatgas Ops Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Faizal menjelaskan keberadaan Jefry Pagawak sudah terdeteksi. Jefry disebut kini berada di Papua Nugini (PNG).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bertempat tinggal di negara Papua New Guinea," tambahnya.

Menurutnya Jefry akan segera ditangkap jika sudah dalam jangkauan. Pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan.

ADVERTISEMENT

"Apabila yang bersangkutan ada dalam pantauan Polri, akan dilakukan tindakan penegakan hukum," tegas Faizal.

Diketahui, KKB pimpinan Jefry Pagawak disebut sebagai pihak yang menyebar ultimatum akan membunuh pilot Susi Air. Faizal membantah ancaman menembak mati pilot asal Selandia Baru itu berasal dari kelompok Egianus Kogoya.

"Yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan Pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya melainkan dari kelompok Jefry Pagawak," jelasnya.

Menurut Faizal momen penyendaraan pilot Susi Air dimanfaatkan oleh kelompok tertentu dengan menyebar informasi yang simpang siur. Namun pihaknya belum merinci motif di balik hal tersebut.

"Sehingga menyampaikan berita-berita yang sesungguhnya secara kelompok sudah tidak dapat dipercaya," jelasnya.

Sebelumnya beredar kabar jika pilot Susi Air akan ditembak mati KKB pada 1 Juli 2023. Namun kabar terkini kondisi pilot tersebut belum dipastikan.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan ogah membahas lebih jauh soal ancaman itu. Fakhiri menegaskan masyarakat Papua adalah warga yang cinta damai.

"Saya tidak membahas ultimatum, itu yang suka Papua masalah terus. Tanah Papua selalu berikrar ingin tanah cinta damai. Jadi tidak ada ultimatum-ultimatum," tegas Fakhiri kepada wartawan, Senin (3/7).




(sar/asm)

Hide Ads