Sebanyak 63 warga Koroptak, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan tiba-tiba mengungsi ke Distrik Kenyam. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menduga para warga tersebut mendapat ancaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Mungkin ini bagian daripada itu (KKB), ini mungkin ya. Tetapi tentunya kan dengan beberapa kali gangguan terakhir, nah ini juga kan bisa membuat masyarakat kan rasa takut," kata Irjen Mathius kepada wartawan di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Sabtu (1/7/2023).
Melihat kondisi tersebut, Mathius meminta kepada masyarakat di distrik-distrik yang kerap bersinggungan langsung dengan kelompok KKB agar mengungsi. Hal ini untuk meminimalisir memberi bantuan makanan terhadap kelompok tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan kita minta dibawa ke Kenyam, ada yang lebih dekat ke Wamena, kalau dekat ke Lanny Jaya dibawa ke Kuyawage supaya tidak membantu bantuan makanan terhadap kelompok Egianus," ujarnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian bersama TNI selalu menjamin keselamatan seluruh masyarakat. Apalagi dalam upaya penegakan hukum terhadap kelompok tersebut.
"Tapi tentunya saya juga bisa memberikan jaminan tidak ada pemikiran dari kami aparat TNI-Polri untuk melakukan langkah-langkah penegakan hukum yang tidak terukur," imbuh Mathius.
Dia menyebut tindakan Egianus sudah sangat keterlaluan apabila mengancam masyarakat Koroptak yang masih dalam rumpun saudara sendiri.
"Kalau Egianus mengancam saudara-saudaranya itu kan langkah bodohnya si Egianus. Kenapa saudara sendiri mau diganggu?" tanyanya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 63 warga mengungsi dengan berjalan kaki selama 4 hari dari Distrik Koroptak di Gereja Yehuda, Distrik Kenyam. Namun 63 warga tersebut telah dijemput oleh anggota gabungan TNI-Polri di Kampung Kendibam, Jumat (30/6) pukul 18.05 WIT.
"Tim penjemput tiba di kampung Kendibam dan selanjutnya melaksanakan giat evakuasi masyarakat pengungsi ke kendaraan penjemput," Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewan kepada detikSulsel, Sabtu (1/7/2023).
Sebelum ditempatkan di lokasi pengungsian, masyarakat sempat menjalani tes medis di Mapolres Nduga. Masyarakat juga mendapat jamuan makan malam.
"Masyarakat pengungsi tiba di Mapolres Nduga kemudian dicek kondisi kesehatan oleh tim medis dilanjutkan dengan makan malam," tuturnya.
Rio menyebut 63 masyarakat Distrik Koroptak yang mengungsi tersebut terdiri dari 11 pria dewasa, 14 perempuan dewasa, 19 anak laki-laki, 10 anak perempuan,dan 9 balita.
(afs/hmw)