Seorang guru honorer berinisial MPH (28) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ditangkap usai mencabuli 7 murid SMP. Polisi turut menyita barang bukti berupa 30 video asusila korban dan tersangka.
"Dari tersangka kita amankan 30 buah video asusila korban, dimana disitu ada video tersangka dengan korban, tapi tidak sampai melakukan sodomi," ungkap Dirkrimsus Polda Kalsel Kombes Suhasto kepada detikcom, Rabu (21/6/2023).
Suhasto menjelaskan bahwa saat menjalankan aksinya, MPH awalnya menontonkan video asusila terhadap korban. Setelah itu, kemudian MPH menyewa jasa video call sex (VCS) yang didapat dari akun telegram dan menyuruh korban melakukan VCS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi video korban saat melakukan itu direkam oleh pemilik akun di telegram itu dan diberikan kepada tersangka sebagai alat untuk menakut-nakuti korban untuk menuruti kemauan tersangka," ungkapnya.
Saat itu MPH berdalih bahwa VCS korban akan disebarkan oleh akun tersebut jika para korban tidak memberikan uang Rp 15 juta. Saat itulah MPH berpura-pura akan membayarkan uang.
"Jadi seolah-olah tersangka ini pahlawan, padahal dia sendiri yang merencanakan dan telah bekerja sama dengan akun di telegram itu untuk menakut-nakuti korban," kata Suhasto.
Sebelumnya diberitakan, MPH diamankan Krimsus Polda Kalsel pada Rabu (14/6) atas laporan orang tua korban terkait aksi cabulnya kepada 7 siswa yang masih duduk di bangku SMP.
"Tersangka merupakan guru honorer dan dari pengakuannya itu korban sebanyak 7 anak laki-laki dan mereka rata-rata SMP," sebutnya.
MPH diduga melakukan aksi cabul kepada siswanya sejak Agustus 2022 hingga Mei 2023. Perbuatan itu dilakukannya saat membuka bimbingan belajar di Komplek Timur Perdana, Jalan Veteran Banjarmasin dan Jalan Martapura Lama Komplek Bumi Banua Indah Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar.
"Selain guru tersangka ini membuka bimbel, dan pada saat bimbel itu tersangka melakukan pencabulan terhadap korban-korbannya,"pungkasnya.
(hmw/ata)