Alasan Ketua DPRD Torut Minta Bupati Cabut Laporan Polisi Atas Warganya

Alasan Ketua DPRD Torut Minta Bupati Cabut Laporan Polisi Atas Warganya

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 16 Jun 2023 10:18 WIB
Ketua DPRD Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) Nober Rante Siama.
Foto: Ketua DPRD Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) Nober Rante Siama. (Dok. Istimewa)
Toraja Utara -

Ketua DPRD Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) Nober Rante Siama meminta agar Bupati Torut Yohanis Bassang mencabut laporan atas warganya bernama Stave Raru (55) ke polisi. Pasalnya pelaporan tersebut dianggap akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Yohanis.

Diketahui, Yohanis awalnya melaporkan Stave Raru atas dugaan pengancaman ke Polres Torut pada Selasa (13/6). Sehari setelahnya menyusul Stave melaporkan balik Yohanis atas dugaan pencemaran nama baik.

"Jangan sampai dengan adanya aksi saling lapor ini justru menurunkan rasa kepercayaan masyarakat ke pemda atau bupati sendiri," kata Nober kepada detikSulsel, Kamis (15/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nober menilai seharusnya Yohanis bisa lebih bersabar dan mengutamakan upaya persuasif dalam menyelesaikan persoalan. Apalagi kepala daerah merupakan pejabat yang patut menjadi teladan bagi warganya.

"Saling melapor ini sebenarnya tidak ada untungnya, menang jadi arang kalah jadi abu. Apalagi dilakukan bupati dan warganya. Sebagai kepala daerah harusnya merangkul warganya untuk berdamai," terangnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun merekomendasikan agar kasus saling lapor ini ditempuh dengan upaya mediasi. Yohanis dan Stave diharap tidak melanjutkan persoalan ini ke ranah hukum.

"Alangkah baiknya diselesaikan dengan kepala dingin dari masing-masing pihak," ungkap Nober.

Nober mengaku sudah mengingatkan Bupati Torut Yohanis. Menurutnya, Yohanis sebaiknya fokus menjalankan program kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Saya sempat tanya pak bupati, harusnya fokus saja bekerja karena masa jabatan kita ini tinggal sebentar lagi," jelasnya.

Dia menambahkan Yohanis di masa pemerintahannya mesti meninggalkan kesan positif. Jangan sampai persoalan tersebut merusak citranya sendiri sebagai Bupati Torut.

"Alangkah baiknya setelah menjabat nanti itu meninggalkan kesan baik dan positif kepada masyarakat," imbuhnya.

Yohanis Ogah Cabut Laporan

Bupati Torut Yohanis Bassang menegaskan tidak akan mencabut laporannya terkait dugaan pengancaman. Menurutnya perbuatan Stave sudah keterlaluan.

"Saya tidak akan cabut laporan saya. Betul dia warga saya, tapi dia sudah bertindak sewenang-wenang. Contoh kalau misalnya anak kita bandel dan nakal apakah kita tidak berikan efek jera, itu aja," tegas Yohanis saat dikonfirmasi, Rabu (14/6).

Yohanis mengaku sudah dipermalukan di depan pegawainya oleh Stave menjelang apel pagi di halaman kantor Bupati Torut pada Selasa (13/6). Stave saat itu meneriakinya hingga dianggap hendak mengajaknya berduel.

"Coba bayangkan, dia sudah menghina saya, mem-bully dan mengancam saya di depan umum, apalagi ini kejadian berentetan," tuturnya.

Sementara Stave Raru yang tidak menerima tuduhan pengancaman yang disebut Yohanis melapor balik ke Polres Torut pada Rabu (14/6). Yohanis dilaporkan ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.

"Benar saya lapor balik Bupati atas kasus pencemaran nama baik," kata Stave Raru, Rabu (14/6).

Stave menilai Yohanis salah paham terhadap dirinya. Dia membantah bermaksud mengajak Bupati Torut untuk berduel.

"Saya dianggap melakukan ancaman terhadap Bupati. Saya merasa tidak seperti itu, apalagi mengajak berduel. Saya juga punya etika sebagai warga," tutupnya.




(afs/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads