Keluarga Pasien Meninggal Aniaya Perawat RSUD Kendari Berbuntut Panjang

Sulawesi Tenggara

Keluarga Pasien Meninggal Aniaya Perawat RSUD Kendari Berbuntut Panjang

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 26 Mei 2023 09:00 WIB
Rekaman CCTV saat perawat RSUD Kendari dianiaya keluarga pasien yang meninggal di ICU. (dok. Istimewa)
Foto: Rekaman CCTV saat perawat RSUD Kendari dianiaya keluarga pasien yang meninggal di ICU. (dok. Istimewa)
Kendari -

Perawat berinisial EL (31) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan keluarga pasien yang meninggal dunia ke polisi atas dugaan penganiayaan. EL didampingi pihak rumah sakit dan organisasi profesi perawat.

EL mengalami tindakan penganiayaan di ruang ICU RSUD Kendari pada Selasa (23/5) sekitar pukul 23.40 Wita. EL dianiaya oleh pelaku saat keluarganya dinyatakan meninggal dunia.

"Iya benar ada laporan perawat dianiaya (keluarga pasien)," kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi kepada detikcom, Kamis (25/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitrayadi mengatakan EL langsung melakukan visum setelah membuat laporan polisi. Pihaknya juga mengambil keterangan lebih lanjut dari pelapor.

"Korban akan divisum dan akan dimintai keterangan lagi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

EL membuat laporan ke polisi didampingi perwakilan RSUD Kota Kendari dan pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulut. EL membenarkan laporannya terkait dugaan kekerasan yang dialaminya.

"Iya tadi sudah laporan dan sekarang mau visum dulu," ujar EL.

PPNI Sultra Dampingi Korban

Ketua PPNI Sultra Heriyanto mengatakan akan mengawal kasus dugaan penganiayaan yang dialami EL. Ia menuturkan langkah hukum diambil berdasarkan hasil kesepakatan antara organisasi perawat dan pihak rumah sakit.

"Kami sudah berdiskusi, kesepakatan bersama antara tempat kerja dengan organisasi profesi untuk menindaklanjuti dalam bentuk laporan," ujarnya.

Menurut Heriyanto, tindakan keluarga pasien terhadap korban merupakan perbuatan semena-mena. Perilakunya dianggap bentuk kekerasan terhadap profesi tenaga kesehatan.

"Karena ini adalah tindakan yang menurut kami semena-mena dan tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan sehingga sebagai organisasi profesi punya kewajiban untuk mengawal sampai selesai," jelasnya.

Lihat juga Video 'Pemicu Jason Aniaya Perawat RS Siloam Palembang secara Membabi-buta':

[Gambas:Video 20detik]

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

Pasien Masuk IGD karena Sesak Nafas

EL menjelaskan pasien yang meninggal dunia awalnya masuk ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Ia mengatakan pihaknya telah memberikan penanganan sesuai dengan prosedur penanganan pasien.

"Jadi pasien itu masuk ke IGD dengan keluhan sesak dengan tanda-tanda ancaman gagal nafas. Pas di IGD kami sudah melakukan semuanya sesuai dengan prosedur," ujarnya.

EL menuturkan pasien kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 23.40 Wita. Pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan di ruangan ICU.

"Tanda-tanda medis pasien sudah dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Setelah memastikan pasien sudah meninggal dunia, EL kemudian melepas semua peralatan yang menempel di tubuh pasien. Pada saat itu, pelaku langsung melakukan penganiayaan.

"Ada terekam CCTV (penganiayaan) hampir tersungkur karena pusing," ujarnya.

Dari rekaman CCTV yang diterima detikcom, tampak korban EL tengah melepas satu persatu peralatan medis di tubuh pasien. Korban saat itu menggunakan pakaian medis lengkap. Sedangkan pelaku tengah membaringkan kepalanya di tubuh pasien.

Tiba-tiba, pelaku yang menggunakan kaos hitam lalu berdiri dan melakukan penganiayaan. Terlihat pelaku menganiaya korban menggunakan tangan kanannya dan mengenai belakang telinga sebelah kiri. Korban tampak kesakitan sambil memegang kepalanya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hsr)

Hide Ads