Oknum Ketua RT bernama Arif di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial lantaran diduga melakukan penganiayaan terhadap warganya akibat permasalahan sembako. Arif mengaku penganiayaan itu dilakukan karena wanita itu mendatangi rumahnya lalu menghina anak dan istrinya.
"Yang saya anggap bukan itu inti permasalahan dia, yang jadi ketersinggungan pak RT adalah kenapa kamu datangi ke rumah saya memaki-maki anak istri saya yang tidak punya hubungan dengan ini (pembagian sembako)," ujar Lurah Timungan Lompoa, Aditama Setyawan kepada detikSulsel, Rabu (17/5/2023).
Wanita yang diduga dianiaya itu bernama Asriani. Penganiayaan itu terjadi di Jalan Petta Punggawa Lorong 5, Kelurahan Timunan Lompoa, Kecamatan Bontoala, pada Selasa (16/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aditama mengatakan, Asriani dan keluarganya tidak menerima bantuan sembako yang diberikan oleh Dinas Sosial Makassar, pada Selasa (16/5). Karena hal tersebut, Asriani lalu mendatangi rumah dari ketua RT dan melakukan protes terkait ketidakpuasannya.
"Bahwa secara garis besar ini bukan masalah sembako yang menjadi masalah hingga konflik terjadi, karena perempuan mendatangi anak istri pak RT yang kemudian ketika perempuan ini mendatangi rumah pak RT dia sebutkan ketidakpuasannya karena tidak mendapat sembako," kata Aditama.
Aditama menambahkan setelah kedua belah pihak yang bertikai ini bertemu, mereka kemudian terlibat perkelahian hingga terjadilah penganiayaan.
"Di mana awalnya pak RT hanya mau menanyakan langsung apa yang jadi permasalahannya, dia hanya mau minta klarifikasi kenapa dia didatangi rumahnya dan dia mau jelaskan tidak ada hubungannya dia dengan apa yang dituduhkan kepada dia. Namun karena perempuan overreacted seperti di video maka itulah yang terjadi," jelas Aditama.
Lebih lanjut, Aditama menjelaskan, Asriani dan keluarga memang awalnya terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Namun dicoret setelah dilakukan verifikasi.
"Sebenarnya dalam daftar yang ada penerima sembako namanya ada terdaftar tetapi dari regulasi yang diberikan oleh dinsos apalagi kami dari lurah harus mengoreksi tentang keabsahan atau keadaan kekinian warga itu," ucap Aditama.
"Setelah kita periksa dan telusuri menurut regulasi dia karena waktu itu ada pendamping dari Dinas Sosial menjelaskan ini tidak layak karena ibu ini suaminya seorang PNS karena PNS sudah ada tunjangannya," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, oknum ketua RT di Makassar, Sulsel menganiaya seorang warganya diduga terkait masalah sembako. Polisi kini turun tangan menyelidiki video penganiayaan tersebut.
"Iya (sementara diselidiki)," ujar Kapolsek Bontoala Kompol Arifuddin Amiruddin saat dimintai konfirmasi detikSusel, Rabu (17/5).
Polisi sendiri belum menerima laporan resmi terkait penganiayaan. Namun Arifuddin memastikan timnya tengah mendalami lokasi penganiayaan itu.
"Belum melapor di Polsek. Saya suruh dulu anggotaku cari lokasinya nanti saya informasikan lagi," katanya.
Simak Video 'Viral Oknum Ketua RT Makassar Aniaya Warga gegara Sembako':











































