Tampang Sopir Bus Sekolah di Kutai Timur Pemerkosa Siswi SMA

Kalimantan Timur

Tampang Sopir Bus Sekolah di Kutai Timur Pemerkosa Siswi SMA

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Senin, 15 Mei 2023 19:30 WIB
Seorang sopir bus sekolah berinisial AM (26) di Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) memperkosa siswi SMA yang masih berusia 17 tahun.
Foto: Seorang sopir bus sekolah berinisial AM (26) di Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) memperkosa siswi SMA yang masih berusia 17 tahun.(dok.istimewa)
Kutai Timur -

Seorang sopir bus sekolah berinisial AM (26) di Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) memperkosa siswi SMA yang masih berusia 17 tahun. Pelaku melancarkan aksi bejatnya ketika mengantar korban ke sekolah.

Dalam foto yang diterima detikcom, pelaku tampak memakai kaos berwarna biru muda dengan tulisan GAP. Pelaku terlihat berdiri di Polsek Muara Wahau.

Pelaku memiliki kulit sawo matang. Dia juga tampak memiliki kumis tebal dan berjenggot dengan potongan rambut cepak samping.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi menangkap AM tak lama setelah menerima laporan dari ibu korban. Pelaku sempat mencoba melarikan diri.

"Setelah laporan itu sekitar setengah jam pelaku berhasil ditangkap, meski sempat akan melarikan diri," ujar Kapolsek Muara Wahau Iptu Satria Yudha kepada detikcom, Senin (15/5/2023).

ADVERTISEMENT

Satria mengatakan pelaku merupakan sopir yang setiap hari mengantar korban ke sekolah. Jarak rumah korban dengan sekolah terbilang jauh karena ditempuh dengan perjalanan sekitar 2 jam.

"Ya memang setiap hari pelaku ini menjemput korban, karena jarak dari rumah korban ke sekolah itu 2 jam perjalanan," terangnya.

Setelah menjemput korban, pelaku memanfaatkan kondisi jalan yang sepi. Apalagi korban adalah siswa pertama yang dijemput oleh pelaku.

"Setelah menjemput korban, pelaku berhenti di area kebun sawit, dan kemudian terjadi pemerkosaan," terangnya.

Selanjutnya pelaku mengantar korban ke sekolah. Saat masih berduaan di dalam bus, pelaku mengancam korban agar tidak menceritakan peristiwa yang dialaminya.

"Ya diancam kalau melaporkan korban akan diapa-apain," kata Satria.




(hsr/ata)

Hide Ads