Jenazah Bayi Dibunuh Ayah di Sorong Selesai Diautopsi, Hasilnya Pekan Depan

Papua Barat Daya

Jenazah Bayi Dibunuh Ayah di Sorong Selesai Diautopsi, Hasilnya Pekan Depan

Juhra Nasir - detikSulsel
Selasa, 02 Mei 2023 08:45 WIB
Persiapan proses autopsi di kamar jenazah RS Sele Be Solu, Kota Sorong, Papya Badat Data.
Foto: Persiapan proses autopsi di kamar jenazah RS Sele Be Solu, Kota Sorong, Papya Badat Data. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong -

Jasad bayi 2 tahun 7 bulan yang tewas dianiaya ayah kandungnya di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, selesai diautopsi. Bayi malang tersebut juga telah dimakamkan secara layak oleh pihak keluarga.

"Proses autopsi telah selesai lakukan. Dokter masih menganalisa dan membuat hasil tertulisnya. Kemungkinan membutuhkan waktu 1 minggu, tapi kami koordinasikan supaya lebih cepat," ujar Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru saat dihubungi detikcom, Senin (1/5/2023).

Yohanes mengatakan autopsi berlangsung di Rumah Sakit Sele Be Solu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (1/5). Autopsi melibatkan dokter Forensik dari Pusdokkes Polri, AKBP dr Wahyu Idayati dan Dokkes Polres Sorong, dr Juffandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasilnya (autopsi) butuh proses untuk dianalisa guna mendapatkan hasil yang lebih baik," ujarnya.

Yohanes mengaku tidak dapat menjelaskan secara teknis proses autopsi yang berlangsung selama hampir 3 jam tersebut. Namun dia memastikan proses ini akan mengungkap penyebab korban meninggal.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak bisa menjelaskan teknis dalam autopsi yang dilakukan. Tapi, intinya autopsi adalah melakukan rangkaian kegiatan untuk menganalisa apa penyebab kematian korban, apakah ada tanda kekerasan atau tidak," ungkapnya.

Dia menambahkan setelah autopsi, jenazah bayi tersebut diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak.

"Sudah dimakamkan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bayi malang itu dibunuh ayah kandungnya di Kampung Wamenagu, Distrik Seget, Kabupaten Sorong pada Selasa (4/4). Pelaku tega menganiaya bayinya sendiri dengan dalih korban rewel.

"Karena panik sehingga ayah korban memakamkan anaknya tersebut di ruang tamu rumahnya. Di mana ayahnya menggali tanah, lalu dikubur dan ditutup lagi dengan papan kayu," ujar Yohanes.




(hsr/hsr)

Hide Ads