Fakta-fakta Ayah di Sorong Bunuh-Kubur Jasad Bayinya Dalam Rumah gegara Rewel

Papua Barat Daya

Fakta-fakta Ayah di Sorong Bunuh-Kubur Jasad Bayinya Dalam Rumah gegara Rewel

Juhra Nasir - detikSulsel
Senin, 01 Mei 2023 07:30 WIB
Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru.
Foto: Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong -

Pria berinisial RS di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya menganiaya bayinya sendiri hingga tewas. Bayi berusia 2 tahun 7 bulan itu tega dibunuh pelaku lantaran kesal anaknya rewel.

Pembunuhan sadis itu terjadi di Kampung Wamenagu, Distrik Seget, Kabupaten Sorong pada Selasa (4/4). Pelaku dan anak perempuannya itu awalnya tengah berada di rumah.

"Korban anak masih berusia 2 tahun 7 bulan, berada di rumah bersama ayah kandungnya. Saat itu anak rewel," kata Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru saat ditemui di Alun-alun Aimas Sorong, Jumat (28/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Senin (1/5/2023), berikut fakta-fakta ayah di Sorong bunuh dan kubur jasad bayinya di dalam rumah karena rewel:

1. Pelaku Aniaya Sadis Bayinya

Pelaku yang kesal dengan anaknya karena rewel pun seketika melakukan penganiayaan. Pelaku saat itu mendorong kepala anaknya kemudian memukulnya.

ADVERTISEMENT

"Karena kesal, bapaknya sempat mendorong di kepala, kemudian memukul memakai punggung tangan di dada anak sehingga anak terbanting," tutur AKBP Yohanes.

Yohanes melanjutkan anaknya kemudian jatuh ke lantai. Pelaku pun mengecek kondisi anaknya yang ternyata sudah meninggal.

"Saat jatuh ke lantai, ayah korban melihat bahwa anak sudah tidak bernapas," ucap Yohanes.

2. Panik Lalu Kubur Bayinya di Dalam Rumah

Setelah anaknya terjatuh, pelaku mengecek kondisinya namun sudah tidak lagi bernapas. Pelaku pun panik dan memakamkan anaknya itu di dalam rumah.

"Karena panik sehingga ayah korban memakamkan anaknya tersebut di ruang tamu rumahnya. Di mana ayahnya menggali tanah, lalu dikubur dan ditutup lagi dengan papan kayu," imbuh Yohanes.

3. Terungkap dari Kecurigaan Mantan Istri

Ibu korban yang tak lain mantan istri pelaku belakangan mempertanyakan kondisi anaknya. Saat itu ibu korban beberapa kali menghubungi pelaku untuk datang melihat anaknya.

"Mantan istri terduga pelaku menghubungi sang mantan suami untuk melihat sang anak. Namun, terduga pelaku mengatakan anak sedang keluar ke rumah tantennya dan sebagainya. Tapi, sang mantan Istri tidak pernah ketemu," urai Yohanes.

Keluarga korban pun melaporkan pelaku ke polisi karena dianggap menghalangi istri pelaku menemui anaknya. Dari hasil interogasi terungkap pelaku membunuh anaknya hingga ditangkap pada Rabu (26/4) pagi.

"Mantan istri mendesak pelaku kemudian melaporkan ke kantor polisi. Dan pelaku diinterogasi sehingga mengakui bahwa telah melakukan kekerasan kepada anak sehingga mengakibatkan meninggal dunia," paparnya.

Fakta lainnya di halaman selanjutnya.

4. Sempat Dikira Dititip ke Neneknya

Ibu korban, Putri mengaku kaget saat mendapat kabar anaknya tewas di tangan ayahnya. Sebab selama ini dia mengira anaknya itu dititipkan ke neneknya.

"Saya kurang tahu bagaimana anak saya meninggal. Tahu-tahunya saya dihubungi pihak kepolisian hari Rabu (26/4) siang bahwa anak saya sudah meninggal, kaget juga," jelas ibu korban, Putri kepada detikcom, Jumat (28/4/2023).

Putri mengatakan mulanya dia dihubungi mantan mertuanya dengan maksud menjaga anaknya. Dia pun membawa anaknya ke rumah neneknya pada Desember 2022 lalu.

"Jadi, awalnya neneknya (mantan mertua) telepon agar anak saya dibawa ke Seget, akhirnya saya bawa. Kami awalnya tidak tahu kalau ada bapak anak saya, tahu-tahunya anak saya sudah di bapaknya," ujarnya.

5. Jasad Bayi Menunggu Autopsi

Jasad bayi malang itu hingga kini masih terkubur di ruang tengah rumah pelaku. Polisi belum mengevakuasi jasad korban karena masih menunggu autopsi.

"Sementara masih menunggu dokter forensik. Jasad masih di TKP," ujar Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru kepada detikcom, Sabtu (29/4).

Yohanes menjelaskan proses autopsi nantinya akan dilakukan oleh 1 dokter dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan dibantu dengan 1 dokter dari seksi Dokkes Polres Sorong.

"Ya sementara dijadwalkan (dokter forensik) akan tiba pada Senin (pekan depan)," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/asm)

Hide Ads