Ayah dan Anak di Makassar Keroyok Tetangga hingga Tewas, Pelaku Ditangkap

Kota Makassar

Ayah dan Anak di Makassar Keroyok Tetangga hingga Tewas, Pelaku Ditangkap

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 30 Apr 2023 20:50 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Makassar -

Ayah dan anak bernama Amir (60) dan Ardy (26) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap usai mengeroyok tetangganya, Abdul Jalil (63) hingga tewas. Penganiayaan ini terjadi saat korban dalam kondisi mabuk menantang pelaku untuk berkelahi.

"Memang bertetangga, berteman (pelaku dan korban)," ujar Kapolsek Tamalate AKP Aris Sumarsono kepada detikSulsel, Minggu (30/4/2023).

Peristiwa tersebut terjadi di bengkel tempat bekerja pelaku di Jalan Tanggul Patompo, Makassar, pada hari Minggu (23/4). Awalnya, korban yang baru saja menenggak minuman keras mendatangi pelaku kemudian menantang berkelahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku di tempat bengkelnya didatangi korban notabenenya habis minum langsung menantang, diingatkan tidak mau akhirnya sempat mau cabut sajam dilompati pelaku dan dipukul," kata Aris.

Ayah dan anak yang tersinggung dengan sikap korban pun mengeroyok korban. Salah satu pelaku bernama Ardy terkena tikaman senjata tajam milik korban.

ADVERTISEMENT

"Pelaku pun sempat ada yang kena tikam, anaknya (Amir) di bagian kaki. Jadi sempat ada perkelahian," lanjutnya.

Insiden itu mengakibatkan korban dilarikan ke rumah sakit. "Luka korban di kepala sama belakang nanti tunggu hasil visum. Korban sempat diperban di kepala," tambah Aris.

Aris mengatakan, korban sempat melaporkan ke polisi usai mendapat perawatan di rumah sakit. Namun sepekan sejak insiden itu, korban meninggal pada hari Sabtu (29/4).

"Jadi kejadian tanggal 23, korban sempat dirawat di rumah sakit namun langsung pulang. Kemudian meninggal dunia tanggal 29 (April) di rumahnya," jelas Aris.

Mengetahui korban meninggal, pelaku diamankan polisi pada Sabtu (29/4). Kedua pelaku menyerahkan diri usai dibujuk keluarganya.

"Kita nego sama adiknya pelaku yang tua karena ini bapak dan anak (pelaku), setelah kita nego kita bujuk akhirnya dia mau serahkan di titik perjanjian," terangnya.

Kasus ini dikatakan masih dalam penyelidikan. Aris menyebut masih menunggu hasil autopsi korban untuk memastikan penyebab meninggalnya korban termasuk motif penganiayaan ini.

"Tapi belum diketahui penyebab meninggalnya korban, karena sekarang masih menunggu hasil autopsinya," pungkasnya.




(sar/asm)

Hide Ads