Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, masih status siaga 1 meski penerbangan telah dibuka pascapenembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dua pekan lalu. Aparat TNI dan Polri memperketat penjagaan di area bandara.
"Bandara itu sudah sepekan lalu kita perketat pengamanan agar pesawat bisa terbang ke sana. Dandim dan Satgas TNI yang ada di sana juga telah saya berikan arahan dan status di sana juga siaga 1," ujar Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (28/42023).
Brigjen Sri menerangkan Bandara Beoga merupakan jantung kehidupan bagi masyarakat di Kampung Beoga, Puncak. Ia menjelaskan bahan makanan dikirim dari Timika, Kabupaten Mimika ke Beoga hanya bisa ditempuh melalui jalur udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila penerbangan dari Timika ke Beoga terhenti maka akan sangat berdampak kepada masyarakat Distrik Beoga, mulai minimnya pasokan bahan makanan, akses keluar masuk orang dan jalannya pemerintahan," katanya.
Ia menegaskan TNI dan Polri selalu siap dan siaga mengamankan kegiatan yang ada di Bandara Beoga demi mendukung program pemerintah daerah dan memberikan jaminan keselamatan bagi masyarakat. Diharapkan penerbangan bisa kembali normal seperti biasa.
"Kami akan selalu siap mendukung program pemerintah, termasuk dalam pengamanan kegiatan penerbangan di bandara demi kelancaran roda perekonomian dan pemerintahan serta adanya jaminan keselamatan bagi masyarakat di Beoga," tuturnya.
Sementara itu Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan TNI dan Polri di Beoga bersatu mengamankan Bandara Beoga agar pesawat bisa mendarat. Hal ini dilakukan lantaran pesawat sangat dibutuhkan terbang kesana untuk mengangkut logistik bahan makanan.
"Kemarin puji Tuhan pesawah telah mendarat khusus hanya membawa bahan makanan dan pesawat terbang 3 flight. Dan kemarin penerbangan berjalan lancar," katanya ketika dihubungi detikcom.
I Nyoman menerangkan aparat keamanan bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Beoga bersatu guna memberikan rasa aman terhadap pesawat yang mendarat. Pasalnya pascapenembakan terhadap pesawat Asian Air membuat pesawat tak berani terbang ke sana.
"Jaminan keamanan di bandara di sana ada Polsek, Koramil dan Satgas TNI bersatu untuk mengamankan bandara agar pesawat bisa masuk. Kita juga minta dukungan seluruh tokoh yang ada di sana, sebab pesawat sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sana, lantaran bahan makanan hanya bisa masuk melalui transportasi udara," jelasnya.
Ia tak menapik jika di Distrik Beoga masih di duduki KKB. Hal itu membuat TNI dan Polri meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut.
"Disana itu masih di duduki KKB sehingga kita masih melakukan siaga 1 termasuk pengamanan di area bandara," lugasnya.
Untuk diketahui, KKB menembak pesawat kargo milik Asian One saat hendak mendarat di Bandara Beoga, Kampung Milawak, Distrik Boega, Puncak pada Jumat (14/4). Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Untuk sementara penerbangan menuju Distrik Beoga ditutup sampai dinyatakan aman untuk penerbangan tujuan Beoga," ujar Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (14/4).
Saat kejadian, aparat di lokasi mendengar 9 kali suara tembakan saat pesawat hendak mendarat di Bandara Beoga. Setelah pesawat mendarat dan dilakukan pengecekan ditemukan 2 lubang bekas tembakan di badan pesawat.
"Terdengar bunyi tembakan 9 kali. Setelah dilakukan pengecekan terdapat 2 lubang di badan pesawat," ungkapnya.
(hsr/hsr)