Tebusan Rp 100 Juta untuk KKB Lepaskan 3 Tukang Ojek Disandera di Puncak Jaya

Papua Tengah

Tebusan Rp 100 Juta untuk KKB Lepaskan 3 Tukang Ojek Disandera di Puncak Jaya

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Rabu, 26 Apr 2023 08:10 WIB
Tiga tukang ojek selamat usai disandera KKB di Puncak Jaya, Papua Tengah.
Foto: Tiga tukang ojek selamat usai disandera KKB di Puncak Jaya, Papua Tengah. (dok. istimewa)
Puncak Jaya -

Tiga tukang ojek di Puncak Jaya, Papua Tengah yang sempat disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah dibebaskan. Ketiganya dibebaskan setelah dilakukan negosiasi dan membayar uang tebusan sebesar Rp 100 juta.

Hal tersebut diungkapkan Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo. Dia menyebut proses negosiasi berjalan lancar sampai ketiga tukang ojek itu dibebaskan.

"Proses negosiasi berjalan lancar dan KKB akhirnya melepaskan ketiga tukang ojek usai menerima uang tebusan Rp 100 juta," ungkap Brigjen Sri ketika dikonfirmasi detikcom, Selasa (25/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brigjen Sri mengatakan negosiasi melibatkan enam orang negosiator dan dua perwakilan KKB. Negosiasi dilakukan di Kampung Yambidugum, Distrik Mewoluk, Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (25/4) sekitar pukul 11.00 WIT.

"Sekitar pukul 15.00 WIT kemudian perwakilan negosiator menyerahkan uang Rp 100 juta kepada 2 orang perwakilan KKB yang saat itu disaksikan rekan-rekannya yang berjumlah 50 orang dengan membawa alat perang tradisional berupa panah, tombak dan parang," tururnya.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, kata Brigjen Sri, proses negosiasi berlangsung tertutup. Seluruh alat telekomunikasi dari keenam negosiator disita oleh KKB. Namun dia menyebut proses negosiasi berjalan secara kekeluargaan.

"Negosiator dimulai dari Kepala Distrik Mewoluk, Kepala Kampung Mggininik, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, dan tokoh agama. Proses negosiasi berjalan secara kekeluargaan," ujarnya.

Setelah negosiasi dilakukan, KKB meminta para negosiator untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Selanjutnya para negosiator dan ketiga tukang ojek dievakuasi ke Polres Puncak Jaya untuk diperiksa kesehatannya.

"Keenam negosiator bersama ketiga tukang ojek itu dibawa ke Polres Puncak Jaya untuk dicek kesehatannya dan juga dimintai keterangan," tutur Brigjen Sri.

Lebih lanjut Brigjen Sri memastikan situasi di Puncak Jaya saat ini sudah kondusif. Ketiga ojek yang dibebaskan juga dalam kondisi sehat.

"Dari hasil pemeriksaan oleh tenaga medis RSUD Muliah, ketiga tukang ojek itu disampaikan dalam keadaan sehat," pungkasnya.

Alasan KKB bebaskan 3 tukang ojek di halaman selanjutnya.

KKB Minta Pembagian Dana Desa

Brigjen Sri juga mengungkap alasan KKB menyandera dan melepaskan ketiga tukang ojek tersebut. KKB menuntut mendapatkan pembagian dana desa.

"Jadi alasan mereka berhasil dibebaskan, lantaran semua yang menjadi tuntutan mereka telah dipenuhi," ungkap Brigjen Sri.

"Tuntutan mereka, yakni menuntut dapat bagian pembagian dana desa. Mereka mempertanyakan kenapa yang di sana dapat dan di sini tidak dapat. Ujuk-ujuknya mereka minta uang dan itu dipenuhi," tuturnya.

Brigjen Sri menegaskan pelaku penyanderaan diduga adalah simpatisan KKB pimpinan Teranus Enumbi. Saat ini aparat tengah mendalami identitas para pelaku.

"Para pelaku adalah orang tak dikenal yang diduga simpatisan dari KKB kelompok Teranus Enumbi. Namun kami saat ini sedang kami dalami secara detail siapa mereka yang menyandera, apakah sudah menjadi DPO dari aparat keamanan," tegasnya.

Dia juga menyampaikan ketiga tukang ojek bisa dibebaskan tidak lebih dari 24 jam pascapenyanderaan oleh KKB. Proses negosiasi berlangsung lancar.

"Kira-kira hampir 2 jam yang lalu mereka semua telah dibebaskan atau tidak lebih dari 24 jam," ucap Brigjen Sri.

Kronologi penyanderaan di halaman selanjutnya.

Kronologi Penyanderaan 3 Tukang Ojek

Brigjen Sri Widodo mengatakan penyanderaan itu berawal saat ketiga korban sedang mengantar penumpang di wilayah Kampung Balinggup, Distrik Mewoluk, Puncak Jaya pada Senin (24/4). Ketiganya lalu diadang para anggota KKB.

"Mereka menurunkan penumpangnya di Kampung Balinggup, ketiganya diadang oleh orang tak dikenal dan menyandera mereka sekitar pukul 14.30 WIT," ujar Brigjen Sri kepada detikcom, Senin (24/4/2023) malam.

"Diduga kuat yang menyandera adalah KKB," imbuh Brigjen Sri.

Penyanderaan ini baru diketahui oleh pihak keluarga korban pada pukul 15.50 WIT dari rekan korban sesama tukang ojek. Pihak keluarga kemudian melaporkan ke Polres Puncak Jaya.

"Jajaran kami juga langsung ikut melakukan pendalaman atas kejadian itu. Hingga sampai pukul 20.10 WIT, kami masih mendapat laporan bahwa ke 3 tukang ojek itu masih disandera di Distrik Mewoluk," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(asm/hsr)

Hide Ads