Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah kembali beroperasi pascapenembakan pesawat milik Asian One oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) 13 hari yang lalu. Pesawat kembali melayani penerbangan di bandara itu usai aparat memberikan jaminan keamanan.
"Berkat koordinasi semua pihak, aparat TNI-Polri yang dipimpin Kapolres dan Dandim serta tokoh-tokoh masyarakat, akhirnya kami mampu meyakinkan pihak maskapai untuk kembali terbang ke Beoga hari ini," ujar Bupati Puncak Willem Wandik ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (27/4/2023).
Willem mengatakan sejak KKB menembak pesawat milik Asian One pada Jumat (14/4) lalu, tidak ada lagi maskapai penerbangan yang masuk ke Beoga. Akibatnya, warga terancam kelaparan karena pasokan makanan berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila pesawat tidak masuk ke Beoga, situasi yang sangat sulit luar biasa akan terjadi. Akan banyak orang kelaparan dan tentu akan mengganggu stabilitas keamanan dan jalannya roda pemerintahan," tuturnya.
Willem menegaskan seluruh wilayah di Puncak membutuhkan kehadiran pesawat. Pasalnya hanya pesawat yang menjadi moda transportasi di wilayah Puncak, baik itu untuk mengantar warga ke daerah lain termasuk menyuplai bahan makanan.
"Makanya yang paling penting pesawat harus masuk, penerbangan harus tidak ada hambatan. Lalu sekarang sudah ada terjadi tembakan pesawat, pesawat tidak ada masuk semua orang akan jadi pusing," tuturnya.
"Hari ini semua barang bahan makanan mulai masuk melalui grosir yang dimiliki Pemda dan kita harapkan pesawat lainnya ikut juga masuk, guna menetralkan kembali pasokan makanan di sana. Selain itu juga pesawat kembali membantu pemerintah untuk membawa masuk bahan bangunan," lanjutnya.
Willem menambahkan roda pemerintahan di Puncak mulai berjalan normal seiring waktu. Dia mengakui teror KKB membuat roda pemerintah, pendidikan dan ekonomi sempat terganggu.
"Dalam situasi keadaan seperti ini mau normal atau tidak normal pemerintahan tidak bisa seketika tercipta. Butuh waktu kita pelan-pelan. Tenaga kesehatan dan guru di sana ada termasuk aparat keamanan. Nah kalau tidak ada pesawat yang masuk siapa yang bawa bahan makanan untuk mereka," paparnya.
Untuk diketahui, KKB menembak pesawat kargo milik Asian One saat hendak mendarat di Bandara Beoga, Kampung Milawak, Distrik Boega, Puncak pada Jumat (14/4). Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Untuk sementara penerbangan menuju Distrik Beoga ditutup sampai dinyatakan aman untuk penerbangan tujuan Beoga," ujar Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (14/4).
Saat kejadian, aparat di lokasi mendengar 9 kali suara tembakan saat pesawat hendak mendarat di Bandara Beoga. Setelah pesawat mendarat dan dilakukan pengecekan ditemukan 2 lubang bekas tembakan di badan pesawat.
"Terdengar bunyi tembakan 9 kali. Setelah dilakukan pengecekan terdapat 2 lubang di badan pesawat," ungkapnya.
(hsr/sar)