Panglima TNI Perintahkan Siaga Tempur
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan status operasi di Nduga, Papua Pegunungan ditingkatkan menjadi siaga tempur. Peningkatan status operasi itu diperlukan usai 5 prajurit TNI gugur diserang KKB.
"Dari awal saya sudah katakan kita akan melakukan operasi penegakan hukum, yakni dengan cara soft approach. Tapi dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu, ya kita ubah operasinya menjadi operasi siaga tempur," kata Yudo saat jumpa pers di Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan status operasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan naluri bertempur prajurit yang terlibat dalam operasi penyelamatan Pilot Susi Air. Dia lalu membandingkan status operasi yang dilakukan di Laut Natuna.
"Jadi kalau TNI di Laut Natuna itu operasi siaga tempur laut. Nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan dari soft approach menjadi operasi siaga tempur. Agar apa, pasukan kita terbangunnya naluri tempurnya," tegasnya.
Di sisi lain, Yudo menuturkan operasi humanis tetap dilakukan untuk seluruh masyarakat Papua. Hal itu dilakukan untuk bersama-sama TNI dan masyarakat menjaga keamanan.
"Saya jelaskan operasi humanis itu bukan untuk KKB. Itu untuk semua masyarakat Papua di daerah operasi. Tapi kalau KKB melakukan kontak tembak kita humanis, ya habis kita," tegasnya.
(hsr/hsr)