Papua Pegunungan

Harapan Istri Pratu Arifin Agar Jenazah Suami Segera Dievakuasi dari Nduga

Tim detikJatim - detikSulsel
Rabu, 19 Apr 2023 03:30 WIB
Foto: Pratu Arifin gugur ditembak KKB di Nduga, Papua. Dokumen Istimewa
Nduga -

Istri almarhum Pratu Miftahul Arifin, Wakhidia Nur Azizah berharap jenazah suaminya segera dievakuasi dari Nduga, Papua Pegunungan. Pratu Arifin gugur usai ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air.

"Saya mohon doanya supaya proses evakuasi terhadap suami saya dilancarkan perjalanannya sampai ke rumah duka," tutur Azizah kepada wartawan di rumah duka di Pacitan, Jawa Timur, dilansir dari detikJatim, Selasa (18/4/2023).

Azizah mengatakan lokasi jenazah suaminya telah diketahui. Namun aparat masih mendapatkan kendala di lapangan untuk melakukan evakuasi.


"Kabar terbaru yang saya terima sudah ditemukan titik lokasi jenazah namun masih selalu diusahakan untuk dapat dievakuasi," paparnya.

Sementara itu, warga dan kerabat almarhum mulai melayat ke rumah duka di Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Komandan Kodim 0801 Letkol Inf Roliyanto hingga Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji turut melayat.

Suasana rumah duka anggota TNI yang tewas di Papua Foto: Purwoto Sumodiharjo/detikJatim

Pratu Arifin Tertembak hingga Jatuh ke Jurang

Diketahui, Pratu Miftahul Arifin terkena tembakan KKB di wilayah Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4). Paratu Arifin pun dinyatakan gugur.

Awalnya Pratu Arifin dan tim TNI lainnya melakukan operasi pencarian pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam, Nduga. Tiba-tiba KKB datang menembaki para prajurit.

Pada saat itu, Pratu Arifin terkena tembakan hingga jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter. KKB dan aparat sempat terlibat kontak tembak.

"Pasukan kita dengan kondisi seperti itu ada salah satu yang jadi korban Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang 15 meter," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Selasa (18/4).

Yudo mengaku pihaknya akan segera melakukan evakuasi jenazah Pratu Arifin yang berada di dalam jurang. Dia berharap evakuasi sudah bisa dilakukan pagi ini.

"Karena posisinya 15 meter di jurang sehingga kita usahakan besok pagi (hari ini) mudah-mudah sudah bisa terangkat," paparnya.

Yudo menambahkan proses evakuasi jenazah Pratu Arifin terkendala cuaca di lokasi. Pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar jenazah almarhum bisa dievakuasi.

"Hari ini (kemarin) kita upayakan untuk dievakuasi namun sampai saat ini evakuasi belum berhasil karena faktor cuaca," tambahnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video: Dua Personel Brimob Gugur Diserang KKB di Nabire"


(hsr/ata)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork