Tersangka Peragakan 65 Adegan
Polisi mengungkap ada 65 adegan yang diperagakan tersangka KW dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Dokter Marwah pada Jumat (14/4). Rekonstruksi dalam penjagaan aparat keamanan.
"Rekonstruksi kasus pembunuhan dokter Mawar diperagakan langsung oleh tersangka KW. Sebanyak 65 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang dijaga ketat puluhan aparat keamanan tersebut," ungkap Akhmad
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, rekonstruksi itu dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan nomor Sprin-dik/80/III/2023/Reskrim tanggal 12 Maret 2023. Pelaksanaannya juga atas persetujuan keluarga korban.
"Ini perlu kami lakukan untuk mengetahui secara pasti apa saja tindakan yang dilakukan tersangka terhadap korban dan untuk membuktikan bahwa keterangan yang diberikan tersangka kepada polisi tidak berbeda," tegasnya.
![]() |
Akhmad menambahkan, rekonstruksi ini juga untuk melengkapi berkas perkara kasus pembunuhan Dokter Mawar. Berkas perkara ini diharapkan bisa segera rampung untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire.
"Pada prinsipnya kita mengalir kita mengikuti apa yang di lakukan tersangka, tanpa adanya paksaan, kita ikuti dan rekonstruksi ini juga disaksikan oleh pihak jaksa," kata Akhmad.
Sakit Hati Insentif COVID Dipotong
Awalnya, Dokter Mawar ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 19.00 WIT. Kasus ini terkuak setelah polisi menemukan bukti air liur di dada korban yang teridentifikasi milik tersangka KW.
"Air liur tersangka yang menempel di payudara korban menjadi petunjuk utama kasus ini bisa terungkap," ujar Kapolda Papua Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Polda Papua, Rabu (29/3).
Polisi pun mengungkap motif di balik pembunuhan ini karena pelaku sakit hati lantaran korban memotong insentif COVID-19 2020 lalu. KW merupakan cleaning service di RSUD Nabire tempat korban bekerja.
"Dari pengakuan tersangka KW, ia melakukan pembunuhan terhadap korban lantaran sakit hati. Di mana terjadi pemotongan intensif COVID 2020," ungkapnya.
(sar/hsr)