Terungkap Sadisnya Cleaning Service Bunuh Dokter Spesialis di Nabire

Papua Tengah

Terungkap Sadisnya Cleaning Service Bunuh Dokter Spesialis di Nabire

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Minggu, 16 Apr 2023 08:15 WIB
Rekonstruksi adegan kasus pembunuhan dokter spesialis paru di Nabire, Papua Tengah.
Foto: Rekonstruksi adegan kasus pembunuhan dokter spesialis paru di Nabire, Papua Tengah. (Dok. Istimewa)
Nabire -

Pria bernama Key Wengge alias KW di Nabire, Papua Tengah membunuh dokter spesialis paru, Mawarty Susanty secara sadis. Cleaning service di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire itu menganiaya dokter Mawar hingga tewas lalu memperkosa jasad korban.

Fakta tersebut terungkap saat polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Dokter Mawar pada Jumat (14/4). Rekonstruksi digelar di 2 tempat yakni di kompleks perumahan dokter RSUD Nabire dan gedung Poli RSUD Nabire.

"Jadi tersangka KW murni memperagakan saat masuk ke rumah korban hingga membunuh korban sampai menyetubuhi," kata Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Akhmad Alfian dalam keterangannya, Sabtu (16/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembunuhan sadis itu terjadi di kediaman korban di kompleks perumahan dokter RSUD Nabire pada Kamis (9/3). Awalnya pelaku menyelinap ke rumah korban melewati plafon.

"Setelah berhasil masuk, KW lalu mengambil sebuah kain dari dalam lemari pakaian untuk menutupi wajahnya," paparnya.

ADVERTISEMENT

Akhmad melanjutkan, pelaku kemudian berpapasan dengan korban yang baru keluar dari kamarnya. Tanpa basa-basi, KW langsung menyerang Dokter Mawar.

"Saat itu korban mencoba mendorong tersangka, namun ditepis dan tersangka memukul dada sebelah kiri korban dengan sikunya, yang membuat korban terjatuh," urai Akhmad.

Pelaku tidak berhenti menganiaya korban. KW lalu memukul korban di bagian dada dan mencekik leher korban hingga meninggal dunia.

"Pelaku KW kemudian kembali memukul dada korban dengan siku sebanyak empat kali, mencekik korban dan memukul leher korban sebanyak 5 kali," imbuhnya.

Jasad Korban Diperkosa

Jasad dokter Mawar kemudian diangkat pelaku ke tempat tidur. Aksi keji pelaku berlanjut hingga nekat memperkosa jasad korban.

"Tersangka menyetubuhi korban yang sudah tidak bernyawa. Setelah melakukan aksi bejatnya, tersangka menutupi tubuh korban dengan selimut," jelasnya.

Akhmad mengatakan handphone (HP) korban sempat berdering lalu kemudian dimatikan oleh KW. Sebelum kabur dari TKP, pelaku sempat mengisap rokok di kediaman korban.

"Pelaku juga sempat mematikan HP milik korban yang saat itu sempat berdering kemudian mengantongi HP tersebut. Sesudah itu pelaku menyempatkan diri mengisap rokok sebelum meninggalkan rumah korban," sebut Akhmad.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Tersangka Peragakan 65 Adegan

Polisi mengungkap ada 65 adegan yang diperagakan tersangka KW dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Dokter Marwah pada Jumat (14/4). Rekonstruksi dalam penjagaan aparat keamanan.

"Rekonstruksi kasus pembunuhan dokter Mawar diperagakan langsung oleh tersangka KW. Sebanyak 65 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang dijaga ketat puluhan aparat keamanan tersebut," ungkap Akhmad

Menurutnya, rekonstruksi itu dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan nomor Sprin-dik/80/III/2023/Reskrim tanggal 12 Maret 2023. Pelaksanaannya juga atas persetujuan keluarga korban.

"Ini perlu kami lakukan untuk mengetahui secara pasti apa saja tindakan yang dilakukan tersangka terhadap korban dan untuk membuktikan bahwa keterangan yang diberikan tersangka kepada polisi tidak berbeda," tegasnya.

Rekonstruksi kasus pembunuhan dokter Mawarty di Nabire, Papua Tengah.Foto: Rekonstruksi kasus pembunuhan dokter Mawarty di Nabire, Papua Tengah. (Dok. Istimewa)

Akhmad menambahkan, rekonstruksi ini juga untuk melengkapi berkas perkara kasus pembunuhan Dokter Mawar. Berkas perkara ini diharapkan bisa segera rampung untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire.

"Pada prinsipnya kita mengalir kita mengikuti apa yang di lakukan tersangka, tanpa adanya paksaan, kita ikuti dan rekonstruksi ini juga disaksikan oleh pihak jaksa," kata Akhmad.

Sakit Hati Insentif COVID Dipotong

Awalnya, Dokter Mawar ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 19.00 WIT. Kasus ini terkuak setelah polisi menemukan bukti air liur di dada korban yang teridentifikasi milik tersangka KW.

"Air liur tersangka yang menempel di payudara korban menjadi petunjuk utama kasus ini bisa terungkap," ujar Kapolda Papua Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Polda Papua, Rabu (29/3).

Polisi pun mengungkap motif di balik pembunuhan ini karena pelaku sakit hati lantaran korban memotong insentif COVID-19 2020 lalu. KW merupakan cleaning service di RSUD Nabire tempat korban bekerja.

"Dari pengakuan tersangka KW, ia melakukan pembunuhan terhadap korban lantaran sakit hati. Di mana terjadi pemotongan intensif COVID 2020," ungkapnya.


Hide Ads