Terkuak Motif KKB Lewis Kogoya Tembak Pesawat Kargo di Beoga gegara Dendam

Papua Tengah

Terkuak Motif KKB Lewis Kogoya Tembak Pesawat Kargo di Beoga gegara Dendam

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Minggu, 16 Apr 2023 05:10 WIB
KKB menembak pesawat Asian One yang hendak mendarat di Bandara Boega, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Lalu, apa motif insiden tersebut? Siapa pelakunya?
Foto: Bekas tembakan di pesawat Asian One buntut penyerangan KKB di Bandara Beoga. (Istimewa)
Puncak -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lewis Kogoya menembak pesawat kargo milik Asian One dengan kode penerbangan PK-LTF di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Motif penembakan oleh KKB ini dipicu balas dendam.

"Dari hasil analisa kami bahwa gangguan terhadap pesawat kargo milik Asian One di Bandara Beoga motifnya balas dendam," ungkap Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo kepada detikcom, Sabtu (15/4/2023).

Sri Widodo menegaskan penyerangan itu didalangi Lewis Kogoya. Awalnya kelompok Lewis Kogoya berada di Kabuaten Intan Jaya kemudian bergabung dengan rekannya di wilayah Puncak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penembakan itu dilakukan oleh KKB Lewis Kogoya bersama Fredy Kulua," tegasnya.

Menurutnya, keberadaan Lewis Kogoya di Beoga, Puncak diduga terjadinya kontak senjata dengan aparat keamanan di Intan Jaya. Namun Sri Widodo tidak merinci insiden penyerangan di wilayah Intan Jaya itu.

ADVERTISEMENT

"Jadi aksi kemarin itu dilakukan sebagai upaya balas dendam terhadap personel aparat keamanan, pasca terjadinya kontak tembak di Intan Jaya belum lama ini," ucap Sri Widodo.

Pihaknya pun menyesalkan adanya penyerangan terhadap pesawat. Sri Widodo mengatakan pesawat Asian One tengah mengangkut logistik warga.

"Tapi itu sangat disayangkan, lantaran mereka menargetkan pesawat yang membantu masuknya barang ke Beoga," bebernya.

Sri Widodo turut membantah jika pesawat itu mengangkut peralatan logistik TNI sebagaimana tudingan KKB. Dalam manifes pesawat, dia menyebut pesawat membawa bahan sembako.

"Jadi mereka itu beranggapan pesawat masuk ke Beoga membawa logistik TNI. Itu tidak benar, sebab pesawat itu membawa bahan makanan milik warga, lihat saja manifesnya membawa kopi, gula, tepung, ada minyak dan barang-barang kebutuhan masyarakat lainnya," terangnya.

Untuk diketahui, penembakan terhadap pesawat kargo milik Asian One terjadi di Bandara Beoga, Kampung Milawak, Distrik Beoga, Puncak pada Jumat (14/4) sekitar pukul 06.30 Wita. Pesawat ditembak saat hendak mendarat.

"Sekitar pukul 06.38 WIT pesawat mendapatkan gangguan tembakan dari arah samping kanan pesawat yang jaraknya sekitar 604 meter," ungkap Sri Widodo saat dihubungi, Jumat (14/4).

2 Lubang Bekas Tembakan di Pesawat

Sri Widodo mengungkapkan aparat di lokasi mendengar bunyi tembakan sebanyak 9 kali. Setelah dilakukan pengecekan, terdapat 2 lubang bekas tembakan di badan pesawat.

"Terdengar bunyi tembakan 9 kali. Setelah dilakukan pengecekan terdapat 2 lubang di badan pesawat," jelasnya.

Posisi lubang bekas tembakan itu yakni di bagian bagasi tengah dan bodi samping roda. Sri Widodo juga memastikan pilot Capt Jonathan dan Co Pilot Jendrik Amolang tidak mengalami luka akibat penyerangan itu

"Tak ada korban jiwa," tegas Sri Widodo.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Bandara Beoga Ditutup Sementara

Sri Widodo menambahkan aparat di lokasi langsung melakukan pengamanan perimeter bandara hingga KKB yang melakukan penembakan juga dipukul mundur. Belakangan, pesawat dievakuasi ke Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika.

"Evakuasi dilakukan setelah aparat memastikan KKB telah dipukul mundur. Lalu kemudian kami izinkan pesawat Asian One yang dipiloti Capt Jonathan untuk dievakuasi ke Mimika sekitar pukul 08.00 WIT," ucapnya.

Namun Bandara Beoga ditutup sementara pascapenembakan pesawat Asian One tersebut. Belum diketahui kapan bandara kembali dioperasionalkan.

"Untuk sementara penerbangan menuju Distrik Beoga ditutup sampai dinyatakan aman untuk penerbangan tujuan Beoga," jelas Sri Widodo.

Polda Papua Turun Tangan

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan pihaknya telah mengambil Langkah-langkah tegas atas insiden ini. Fakhiri mengaku menurunkan Direskrimum Polda Papua menyelidiki kasus penembakan tersebut.

"Nanti saya akan berdiskusi dengan pejabat Direskrimum yang baru. Mungkin saya juga akan memerintahkan beliau untuk langsung ke lokasi penembakan yakni Distrik Beoga," kata fakhiri pada Jumat (14/4).

Pihaknya juga telah melakukan pengecekan terhadap pesawat yang saat ini telah di evakuasi ke Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika. Pilot dan Co Pilot pesawat Asian One juga akan dimintai keterangan.

"Polsek Beoga juga telah saya perintahkan untuk memintai keterangan kepada masyarakat di sana. Ini merupakan bagian dari tanggungjawab Polres Puncak sebagai pengendali wilayah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads