Dilansir detikNews, OTT dilakukan di Ibu Kota Jawa Tengah dan Jakarta pada Selasa (11/4) siang. Salah satu yang terkena OTT adalah Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jateng.
"Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng), Putu Sumarjaya," kata sumber detikcom, Selasa (11/4).
Dirangkum dari detikNews, berikut fakta-fakta OTT KPK terhadap Pejabat DJKA:
1. 25 Orang Pejabat hingga Swasta Kena OTT
Tak hanya Putu Sumarjaya seorang yang terjaring OTT KPK karena sejumlah orang lain juga kena OTT kemarin. Para pihak yang terjaring OTT saat ini tengah diperiksa. KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status mereka.
"Ada beberapa yang ditangkap, di antaranya pejabat balai DJKA Jateng, pejabat pembuat komitmen/PPK proyek pekerjaan perkeretaapian dan pihak swasta," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (11/4).
Berselang satu hari kemudian, Ali Fikri mengungkapkan total ada 25 orang yang diamankan. Mereka ditangkap di sejumlah wilayah.
"Sejauh ini, tim KPK berhasil mengamankan para pihak terkait kasus ini sekitar 25 orang. Penangkapan dilakukan di Semarang, Jakarta, Jawa Barat, dan Surabaya," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (12/4).
2. Dibawa ke Jakarta, 4 di Antaranya Sudah Tiba
Ali Fikri juga mengatakan bahwa pihak-pihak yang terjaring OTT dibawa dari Semarang ke Jakarta. Mereka masih dimintai keterangannya. Status hukum bakal ditetapkan, KPK punya waktu seharian menentukan status hukum mereka.
"Iya, rencananya akan segera dibawa dari Semarang ke Jakarta malam ini," kata Ali Fikri.
Empat orang di antaranya sudah tiba di gedung Merah Putih KPK hari ini. Mereka masih dimintai keterangan.
"Betul. Empat orang yang ditangkap sudah tiba di gedung Merah Putih KPK," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).
Namun Ali belum memerinci siapa saja pihak yang dibawa ke Jakarta. Namun keempatnya akan menjalani pemeriksaan lanjutan oleh penyidik.
"Segera dilakukan pemeriksaan lanjutan," ujarnya.
3. KPKSita Miliaran Rupiah dan Mata Uang Asing
Sumber detikcom mengatakan sejumlah uang miliaran dari pecahan mata uang asing dan rupiah turut disita dalam OTT kali ini. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri memberikan keterangannya.
Uang itu diamankan sebagai barang bukti. "Uang-uang diamankan sebagai bukti dalam bentuk rupiah dan mata uang asing," kata Ali Fikri kepada wartawan.
4. Reaksi Kemenhub
Kemenhub mengaku belum mendapat informasi resmi hingga tadi malam. Kemenhub masih menunggu informasi selanjutnya untuk menentukan langkah. Namun, Kemenhub mendukung pemberantasan korupsi.
"Kementerian Perhubungan sangat mendukung berbagai upaya untuk memberantas korupsi dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam hal ini," kata Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, tadi malam.
5. Korupsi Terkait Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi
Ali mengatakan mereka yang diamankan dalam OTT ini adalah para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pejabat terkait lainnya. Selain itu, ada dari pihak swasta.
Menurut Ali, dugaan korupsi ini terkait pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi. Selain itu, adapula perbaikan perlintasan kereta api lainnya.
"Dugaan korupsinya terkait pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi dan proyek-proyek perbaikan perlintasan kereta api lainnya di DJKA Kemenhub," katanya.
Simak Video 'Pernyataan Kemenhub soal Pejabat DJKA Jateng Terjaring OTT KPK':
(hmw/nvl)