.webp)
Pria berinisial SN (44) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tega menghabisi nyawa pengantin baru bernama Sahrani (37) dengan 11 tusukan badik. Insiden itu terjadi tujuh jam setelah korban menikah secara siri dengan istri pelaku, wanita inisial RW.
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengatakan SN dan RW sudah 4 tahun menjalani rumah tangga. Belakangan hubungan keduanya tak lagi harmonis hingga sepakat hendak bercerai.
SN juga sudah tiga bulan bekerja di wilayah Penajam dan sempat mengirimkan uang kepada istrinya. Belakangan SN memilih pulang ke Samarinda untuk meminta uang arisan ke istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku hanya pulang ke Samarinda karena hendak mengambil uang arisan kepada RW. Jadi pelaku ini meminta uang arisan yang dititipkan ke saudara saksi (RW). Karena saat dihubungi tidak jelas pelaku berangkatlah dari PPU (Penajam Paser Utara) ke rumah saksi," ujar Kombes Ary Fadli saat jumpa pers, Senin (3/4).
Setibanya di rumahnya, SN terkejut melihat laki-laki Sahrani berada di kamar istrinya. SN dan Sahrani kemudian terlibat cekcok hingga terjadi penikaman.
"Saat itu pelaku menikam perut korban, kemudian korban lari ke arah kebun terus disusul pelaku yang sudah membawa badik dari PPU," kata Ary.
Saat dikejar pelaku, Sahrani terjatuh lantaran kondisi kebun yang terjal dan pada saat itulah SN menikam korban berkali-kali hingga meninggal dunia. Jenazah korban ditemukan oleh warga pada pagi harinya.
"Korban menerima 11 tusukan, di perut, dada, paha dan di belakang (badan)," katanya.
Pelaku Berdalih Tidak Tahu Istrinya Nikah Lagi
Polisi mengatakan Sahrani dan istri pelaku sebenarnya baru saja menikah secara siri pada malam itu. Sementara SN yang kebetulan pulang pada malam itu mengaku tidak tahu istrinya menikah lagi.
"Tahunya (istri sudah nikah lagi) pas di kantor polisi," ujar SN kepada wartawan di Polresta Samarinda, Senin (3/4).
SN mengakui hubungannya dengan istrinya memang sudah tidak harmonis lagi. SN juga mengaku dia dan istrinya memang hendak cerai namun belum sempat.
"(Sudah mau cerai), tapi masih kirim uang, ada buktinya di buku tabungannya (RW)," katanya.
Sementara mengenai badik yang digunakan membunuh Sahrani, SN mengatakan senjata tajam itu dia bawa lantaran habis bekerja di hutan.
"Saya bawa (sajam) soalnya habis dari hutan, kerjaan saya nyenso," terangnya.
(hmw/sar)
