Polisi mengungkap warga bernama Kadir Dg Ngempo (50) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tewas dipanah merupakan korban salah sasaran 29 anggota geng motor yang kini menjadi tersangka. Aksi penyerangan pelaku dipicu balas dendam.
"Motif tersebut karena kesalahpahaman dan ketersinggungan, tetapi salah sasaran," ungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023).
Reonald menjelaskan, aksi penyerangan ini dipicu balas dendam salah satu tersangka inisial P yang sempat dipukul kakak AS yang merupakan pacar pelaku. Alasannya, kakak pacarnya tidak terima adiknya pacaran dengan pelaku P.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tidak terima dipukuli oleh kakak dari AS, pelaku inisial P ini lalu memanggil rekan-rekannya untuk membalas. Namun belakangan salah sasaran," ucapnya.
"Dimana korban yang bernama Kadir Dg Ngempo saat itu sedang memindahkan gabah ke truk, lalu para pelaku ini ditegur agar pelan-pelan mengendarai motornya," tambah Reonald.
Reonald menjelaskan, para pelaku yang tidak terima ditegur lantas melakukan penyerangan. Para pelaku yang mengendarai motor melepaskan anak panah ke arah korban.
"Karena para pelaku ini tidak terima ditegur dan emosi sehingga pelaku melepaskan anak panah ke arah korban. Jadi yang melepaskan anak panah itu P ke arah korban yang meninggal," terangnya.
Untuk diketahui, penyerangan itu terjadi di Dusun Bontoramba, Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa pada Selasa (28/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Insiden itu mengakibatkan warga bernama Kadir Dg Ngempo (50) tewas usai terkena busur panah di dada sebelah kiri.
Sementara dua rekannya yang lain bernama Ardan (20) terkena anak panah di bagian pelipis, sedangkan Suardi (17) luka di kepala kena lemparan baru.
"Satu di antaranya meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit setelah terkena anak panah pada bagian dada sebelah kiri. Satunya (Ardan) masih di rumah sakit untuk menjalani operasi dan satunya (Suardi) sudah mulai membaik dan kini sudah berada di rumah," imbuhnya.
Reonald mengatakan, dari 40 terduga pelaku, 29 di antaranya sudah ditetapkan tersangka sedangkan 11 lainnya masih dalam pengejaran.
"Masih ada 11 orang lainnya diduga ikut serta terlibat yang saat ini masih dalam pengejaran. Jadi ke 29 orang ini berasal dari warga Galesong, Kabupaten Takalar,"ungkapReonald.
(sar/ata)