2 Kali Kabur dari Imigrasi Nunukan, WNA Pakistan Ngaku Dianiaya Petugas

Kalimantan Utara

2 Kali Kabur dari Imigrasi Nunukan, WNA Pakistan Ngaku Dianiaya Petugas

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Kamis, 23 Mar 2023 20:26 WIB
WNA Pakistan inisial H kabur dari Kantor Imigrasi Nunukan.
Foto: WNA Pakistan inisial H kabur dari Kantor Imigrasi Nunukan. (dok. istimewa)
Nunukan -

Warga negara Asing (WNA) asal Pakistan berinisial HN (37) mengaku dianiaya petugas Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Penganiayaan tersebut membuat HN dua kali kabur dari kantor Imigrasi II TPI Nunukan.

"Sebelum kabur dia dianiaya juga makanya dia merasa terancam makanya dia kabur. Tapi pas penangkapan kedua dia juga dipukuli lagi," ujar istri HN, Nurma Kusmiati (36) kepada detikcom, Kamis (23/3/2023).

Nurma menuturkan suaminya mengaku dipukul petugas imigrasi pada pukul 21.00 Wita hingga pukul 04.00 Wita. Hal tersebut membuat suaminya tidak tahan dan memilih kabur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda bayangkan mulai jam 9 malam sampai 4 pagi dipukuli kaya bintang. Pemukulan itu tanpa henti," terangnya.

Akibat penganiayaan itu suaminya mengalami luka di sekujur tubuhnya termasuk di kepala. Bahkan tulang hidung HN patah.

ADVERTISEMENT

"Memang ada luka-luka di kepala, di punggung banyak bekas luka. Masalahnya ini kan sudah dikawal oleh imigrasi, meksipun kita keluarga (istri) membawa pengacara mereka melarang kita mengambil foto. Waktu suami saya berada di lapas," bebernya.

"Kita tidak bisa liat karena yang di tubuh ketutup baju tidak bisa lihat secara langsung dan tak bisa ambil foto. Tapi yang bagian kepala pengacara saya ada ambil fotonya dan ada juga luka di hidung," imbuhnya.

Mengenai permasalahan HN, Nurma menegaskan suaminya tidak ada niat membawa WNA Pakistan lain masuk ke Indonesia. Sebab dari dokumen yang dimiliki HN sangat lengkap dan sebelumnya tidak pernah bermasalah.

"Itu kesalahpahaman dua orang ini. Harusnya perempuan ini nggak sampai masuk Indonesia, tapi yang perlu digaris bawahi kan suami saya ini dia nggak tau menahu ini perempuan masuk Indonesia memakai jalan samping enggak lewat kantor imigrasi dia kurang tau," paparnya.

Nurma mengatakan hanya mencari keadilan. Dia akan mendatangi Kedubes Pakistan yang ada di Jakarta untuk mencari keadilan bagi suaminya yang ditahan.

"Dan saya ada pikiran untuk menuntut balik sebab oknum bukan sedikit, beliau (HN) menyebutkan ada 12 orang termasuk WNA asal Malaysia ikut melakukan kekerasan tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Jodhi Erlangga membantah adanya kekerasan yang dilakukan petugas Imigrasi Nunukan terhadap HN. Ia menuturkan HN usai diamankan kedua kalinya langsung ditempatkan di Lapas Nunukan.

"Tidak ada (penganiayaan). Itu kan dia langsung kita serah terimakan ke lapas," ujarnya.

Jodhi mengatakan, kabar penganiayaan diduga akal-akalan dari HN agar lepas dari permasalahan yang dihadapi di Indonesia.

"Jadi gini, wajar aja dia melakukan berbagai macam cara ya. Kalau menurut saya dia sudah pakai ABC sampai Z. Karena dia kabur sudah dua kali, kabur pertama ketangkap, kabur ke dua kali ketangkap lagi, dia masih akan melakukan berbagai macam cara, yang namanya orang salah itu pasti ABC FG akan dilakukan," ujarnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads