Protes Lukas Enembe ke KPK: Ubi Busuk hingga Tolak Minum Obat

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 23 Mar 2023 09:15 WIB
Foto: Lukas Enembe usai diperiksa KPK (Yogi-detikcom)
Jakarta -

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe masih menjalani penahanan di Rutan KPK sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi. Lukas pun kerap melontarkan protes atas fasilitas kesehatan yang diberikan KPK sejak dirinya ditahan.

Lukas ditangkap di Jayapura, Papua pada 10 Januari 2023 lalu. Saat ditangkap Lukas mengaku dalam keadaan sakit. Sementara tim pengacara mengatakan kesehatan Lukas menurun selama menjalani penahanan.

Sejumlah protes Lukas Enembe selama ditahan di Rutan KPK dirangkum detikcom. Protes itu mulai dari pemberian makanan hingga obat-obatan.


Ngaku Tiga Kali Diberikan Ubi Busuk

Pengacara Lukas Enembe OC Kaligis mengungkap kliennya mendapatkan perlakuan buruk saat menjalani penahanan di Rutan KPK. Dia menyebut Lukas diberi ubi talas busuk sebagai salah satu menu makanannya.

"Bupati Mamberamo Tengah, saudara Ricky Ham Pagawak, yang kebetulan bertemu dengan kami di ruang kunjungan membenarkan makanan ubi busuk yang diterima klien kami, Bapak Lukas Enembe. Atas fakta ini kami mohon supaya makanan klien kami, Bapak Lukas Enembe diperhatikan karena sudah tiga kali diberikan ubi busuk," kata OC Kaligis kepada wartawan seperti dilansir dari detikNews, Selasa (21/3).

Sementara tim pengacara lainnya, Petrus Bala Pattyona menyebut kondisi kesehatan kliennya juga tidak diperhatikan saat ditahan di Rutan KPK. Petrus mengklaim tidak ada pemeriksaan medis yang rutin dilakukan kepada Lukas.

"Jadi menurut keterangan Bapak Lukas Enembe hanya disuruh berbaring saja. Tidak ada pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan Bapak Lukas Enembe," terang Petrus.

Tolak Minum Obat dari Tim Medis KPK

Lukas Enembe juga terus mengeluhkan soal kondisi kesehatannya selama menjalani penahanan di Rutan KPK sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi. Terbaru, Lukas menolak minum obat yang diberikan tim dokter KPK.

"Bapak Lukas Enembe menolak minum obat-obatan yang disediakan dokter KPK karena tidak ada perubahan atas sakit yang dideritanya sejak Bapak Lukas meminum obat yang disediakan dokter KPK. Dan buktinya, kedua kaki klien saya juga masih bengkak sampai saat ini dan jalannya pun tertatih-tatih," kata pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona, kepada wartawan, Rabu (22/3).

Petrus mengatakan kliennya telah memilih tidak meminum obat yang disediakan tim medis KPK sejak Minggu (19/3). Pasalnya, kata dia, kesehatan Lukas Enembe tidak menunjukkan perbaikan selama ditangani tim medis KPK.

Ngotot Diizinkan Berobat ke Singapura

Selain itu, Lukas Enembe kembali mengirimkan surat yang ditujukan kepada pimpinan KPK pada Selasa (21/3). Dalam surat itu Lukas kembali meminta diizinkan berobat ke luar negeri.

"Bapak Lukas Enembe meminta agar pengobatannya dilakukan di rumah sakit Singapura. Karena yang sangat paham dan mengerti akan sakitnya Bapak Lukas Enembe adalah dokter-dokter di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura," tutur Petrus.

Dalam surat Lukas Enembe terbaru ke KPK, Gubernur Papua nonaktif itu menilai seharusnya ia dirawat di rumah sakit, bukan dilakukan penahanan di Rutan KPK.

"Saya ini orang sakit yang seharusnya mendapat perawatan di rumah sakit dan bukan ditempatkan di Rutan KPK," bunyi petikan surat Lukas ke KPK.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video Hasto Ngaku Larung Baju-Berdoa di Rutan KPK: Saya Trendsetter "

(asm/hsr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork