Siswa SMAN 11 Makassar Dikeroyok di Sekolah, Polisi Turun Tangan

Kota Makassar

Siswa SMAN 11 Makassar Dikeroyok di Sekolah, Polisi Turun Tangan

Agus Umar Dani - detikSulsel
Minggu, 19 Mar 2023 18:44 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Foto: Dok.Detikcom
Makassar -

Siswa SMAN 11 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial GP (17) menjadi korban pengeroyokan di sekolahnya. Polisi tengah mengusut kasus pengeroyokan itu.

"(Laporan) sudah (diterima), sudah ditangani, kemudian sementara dicari para pelaku-pelakunya, kita sudah mengarah ke sana. Kalau saya liat, pelakunya internal juga mereka ini," kata Kapolsek Tamalate Kompol Irwan Tahir kepada detikSulsel (19/3/2023).

Peristiwa itu terjadi di dalam area sekolah di Jalan Andi Mappaodang, Makassar, pada Jumat (17/3). Irwan mengaku telah menyambangi sekolah dan stakeholder lainnya untuk mengonfirmasi laporan yang diterimanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu masih dikembangkan, kemarin saya sudah panggil kepala sekolahnya dengan beberapa guru di sekolah dan saya datangi juga sekolahnya langsung," katanya.

Meski demikian, Irwan menyebut tetap mengupayakan agar insiden ini dapat diselesaikan secara internal. Dia mengaku langkah itu sebagai upaya untuk mencegah masalah tidak melebar.

ADVERTISEMENT

"Kami serahkan secara internal dulu, tapi laporan kita sudah terima," katanya.

"Laporannya sudah ada pada kami, tapi kami kembalikan ke pihak sekolah untuk meredam. Untuk disampaikan kalau masalah ini sudah ditangani kepolisian," tambahnya.

Irwan mengatakan, belum bisa memastikan jumlah pelaku yang terlibat pengeroyokan. Hanya saja, berdasarkan penelusuran yang dilakukan penyidik, sudah ada yang diduga kuat terlibat.

"Itu belum kita ketahui, nanti sementara kita kembangkan, penyidik juga seperti itu. Sudah ada satu-dua mengarah, tapi dipastikan dulu gelar perkara," katanya.

Sejauh ini, Irwan mengaku masih menunggu niat baik pengakuan pelaku kepada pihak kepolisian. Pihaknya masih mengedepankan proses mediasi sebagai upaya pencegahan agar masalah tidak berkelanjutan.

"Nanti kita lihat, kalau memang ada itikad baik dari orang-orang yang terlibat ini, orang tuanya juga mendukung. Tapi itulah proses mediasi kita utama agar tidak berkelanjutan. Kita mau kasih efek jeralah supaya tidak terulang lagi," tegasnya.

Sementara itu, Irwan tak ingin berkomentar banyak soal guru yang diisukan merekam pengeroyokan siswanya. Dia mengaku belum melihat dan mengetahui oknum guru yang dimaksudkan.

"(Guru yang merekam) nah itu saya bilang, silakan diselesaikan secara internal. Laporan kami terima, dan akan kami proses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

"Itu kita belum liat guru siapa, tapi nanti kita kembangkan semua," tambah Irwan.




(ata/asm)

Hide Ads