Polisi Selidiki Kasus Dugaan Investasi Bodong Rp 3 M di Palopo

Polisi Selidiki Kasus Dugaan Investasi Bodong Rp 3 M di Palopo

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 17 Mar 2023 19:27 WIB
Korban saat berkunjung ke rumah owner investasi bodong.
Foto: Korban saat berkunjung ke rumah owner investasi bodong di Palopo, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Palopo -

Sebanyak 200 warga di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban investasi bodong dengan total kerugian Rp 3 miliar. Kasus dugaan penipuan ini pun tengah diusut polisi usai menerima laporan korban.

"Iya benar. Sudah ada beberapa korban yang melapor. Kita sementara mendalami kasusnya," kata Kapolsek Wara AKP Jhon Paerunan kepada detikSulsel, Jumat (17/3/2023).

Jhon mengungkapkan pemilik atau owner investasi yang diduga bodong itu berinisial HMK yang beralamat di Kelurahan Malatunrung, Kecamatan Wara Timur, Palopo. Pihaknya sudah mengunjungi kediaman HMK, namun rumahnya kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inisial ownernya HMK. Korban juga sebenarnya sudah ke rumahnya tapi yang bersangkutan tidak ada di tempat," terang Jhon.

Pihaknya pun belum bisa memberikan penjelasan lebih detail terkait kasus ini. Pasalnya Jhon mengaku baru menerima laporan korban.

ADVERTISEMENT

"Kita dalami dulu kasusnya yah, kalau memang ini investasi bodong nanti akan diambil alih Satreskrim Polres Palopo," ungkap Jhon.

Diberitakan sebelumnya sebanyak 200 warga Palopo menjadi korban investasi bodong yang berkedok bisnis ternak ayam bertelur. Tak tanggung-tanggung, kerugian yang diterima korban mencapai Rp 3 miliar.

Korban diiming-imingi keuntungan 30% setiap bulannya dari penghasilan ternak ayam bertelur tersebut. Awalnya, beberapa korban mengaku bisnis itu berjalan lancar. Namun memasuki 2023, korban tak pernah lagi memperoleh keuntungan.

"Setiap bulan itu ada kami dapatkan 30% dari penghasilan dari ternak ayam bertelurnya. Seperti saya awalnya setor Rp 2 juta, dapat keuntungan setiap bulan Rp 3,3 juta," ucap salah seorang korban bernama Ula saat dikonfirmasi terpisah.

Ula mengaku awalnya investasi tersebut berjalan lancar hingga memasuki 2023 dirinya tidak pernah lagi memperoleh keuntungan. Hal ini membuat beberapa korban mengunjungi rumah owner yang berada di Kelurahan Malatunrung, Kecamatan Wara Timur, Palopo.

"Teman saya yang juga korban sering datangi rumahnya tapi sudah kosong. Susah sekali juga dihubungi makanya korban ini memilih melapor polisi," imbuhnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads