200 Warga di Palopo Jadi Korban Investasi Bodong Modus Ternak Ayam

200 Warga di Palopo Jadi Korban Investasi Bodong Modus Ternak Ayam

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 17 Mar 2023 15:53 WIB
Korban saat berkunjung ke rumah owner investasi bodong.
Foto: Korban saat berkunjung ke rumah owner investasi bodong di Palopo, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Palopo -

Sebanyak 200 warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban investasi bodong dengan total kerugian Rp 3 miliar. Kasus dugaan penipuan berkedok ternak ayam bertelur ini tengah diselidiki polisi.

"Benar itu korbannya kurang lebih 200 orang, saya juga salah satunya. Itu investasinya ternak ayam bertelur," ujar salah seorang korban, Ula kepada detikSulsel, Jumat (17/3/2023).

Ula mengungkapkan, dari investasi ternak ayam bertelur itu investor diiming-imingi keuntungan setiap bulannya sebesar 30% dari penghasilan. Semakin banyak jumlah investasi kata dia, semakin banyak keuntungan yang diperoleh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap bulan itu ada kami dapatkan 30% dari penghasilan dari ternak ayam bertelurnya. Seperti saya awalnya setor Rp 2 juta, dapat keuntungan setiap bulan Rp 3,3 juta," ungkapnya.

Ula menambahkan, awalnya investasi tersebut berjalan lancar. Namun memasuki 2023 dirinya tidak pernah lagi memperoleh keuntungan. Ini membuat beberapa korban mengunjungi rumah owner yang berada di Kelurahan Malatunrung, Kecamatan Wara Timur, Palopo.

ADVERTISEMENT

"Teman saya yang juga korban sering datangi rumahnya tapi sudah kosong. Susah sekali juga dihubungi makanya korban ini memilih melapor polisi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 200 warga Palopo yang menjadi korban investasi bodong tersebut. Beberapa dari korban menginvestasikan uangnya antara Rp 20 juta hingga Rp 300 juta.

"Saya kurang lebih Rp 300 juta. Macam-macam, kalau ditotal korban itu uang yang dibawa lari pelaku diperkirakan Rp 3 miliar," jelas salah satu korban lainnya berinisial AS.

Kasus dugaan penipuan ini pun sudah dilaporkan ke Polres Wara. Polisi masih menyelidiki laporan warga tersebut.

"Sudah ada beberapa korban yang melapor. Kita masih sementara mendalami kasusnya," ucap Kapolres Wara AKP Jhon Paerunan saat dikonfirmasi, Jumat (17/3).




(sar/hsr)

Hide Ads