Dokter spesialis asal Makassar, Mawar (47) ditemukan tewas di rumah dinasnya di Kabupaten Nabire, Papua tengah. Semasa hidup Mawar dikenal oleh keluarganya sebagai perempuan yang berjiwa petualang dan selalu bertanggung jawab terhadap kerjaannya.
"Adek kami ini berjiwa petarung memang, dia orangnya senang tantangan, dan jiwa pengabdiannya kepada masyarakat sangat besar," ujar kakak dokter Mawar, Hari Kurniawan kepada detikSulsel, Selasa (14/3/2023).
Kurniawan mengaku, pihak keluarga sering berkomunikasi via telepon dengan Mawar. Sampai saat sebelum Mawar dikabarkan meninggal, pihak keluarga tidak pernah mendengar keluhan mengenai adanya orang yang sedang bermusuhan dengannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya secara pribadi selalu dan terakhir komunikasi Selasa (7/3) malam. Kami bicara standar saja tidak ada masalah yang dikeluhkannya karena saya selalu tanya kabar. Beliau juga selalu tanya mengenai anjing peliharaan saya," katanya.
Namun Kurniawan mengaku sedikit heran dengan sikap adiknya yang tidak memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadanya pada Rabu (8/3) lalu. Padahal, menurut dia, adiknya tiap tahun selalu antusias mengucapkan selamat ulang tahun paling pertama.
"Tidak ada ucapan selamat ulang tahun ke saya, padahal itu ulang tahun saya dan dia biasanya paling cepat mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya karena saya kakaknya," imbuhnya.
"Bahkan waktu di Aceh dia pernah ke sana dalam rangka kegiatan sosial dan sudah jadi dokter. Dan saya pernah bertanya 'apa yang kau cari dari situ?' Yah sudah ini memang sudah panggilan saya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, dokter Mawar ditemukan tewas di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 19.00 WIT. Pihak keluarga mengungkap ada luka lebam pada pipi sebelah kiri dan bekas cekikan pada leher korban.
"Di pipi kanan lebam, kemudian ada kita lihat merah bekas cekikan di leher. Itu foto dari rekan-rekannya yang pertama kali temukan mayatnya," ujar kakak dokter Mawar, Hari Kurniawan kepada detikSulsel, Selasa (14/3).
Kurniawan menilai kematian adiknya itu janggal. Dia berharap polisi segera mengusut kematian korban.
"Iya, kami keberatan sekali karena ada ketidakwajaran atas meninggalnya adik kami," ujar Kurniawan.
Sementara itu, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya menerangkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial M (32) yang merupakan seorang perawat dan sopir korban. Saat itu, saksi hendak menjemput korban untuk diantar ke Apotik Pelita dalam rangka praktik.
"Saat sampai di rumah korban, saksi menunggu di luar rumah. Akan tetapi saat itu dokter atau korban tidak kunjung keluar. Saat itu saksi pun memutuskan untuk menghubungi ke telepon selulernya, namun tak kunjung direspons," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...