Sopir Truk di Yalimo Tenggelam Usai Dikira Penculik Anak Ternyata Dibunuh

Papua

Sopir Truk di Yalimo Tenggelam Usai Dikira Penculik Anak Ternyata Dibunuh

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 06 Mar 2023 22:15 WIB
Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen mengungkap kasus pembunuhan terhadap sopir truk yang dituduh penculik anak.
Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen mengungkap kasus pembunuhan terhadap sopir truk yang dituduh penculik anak. Foto: Dok. Istimewa
Jayapura -

Supir truk bernama Hanas yang sebelumnya dikabarkan hanyut di Sungai Meteor Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, Papua ternyata dibunuh. Korban dibunuh saat meminta pertolongan lantaran dikira penculik anak yang dialamatkan kepada 4 supir truk yang salah satunya merupakan korban.

"Jadi korban Hanas bukan hanyut, melainkan dikeroyok hingga meninggal dan kemudian jasadnya dihanyutkan di Sungai Meteor," ungkap Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Fredrickus mengatakan, kasus itu terungkap dengan pelaku pengeroyokan terhadap Hanas telah ditangkap. Jumlah pelakunya sebanyak 4 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelakunya yakni SP (21), DA (28), YW (57), YK (21) kini telah mendekam di jeruji besi. Ini terkait kasus pengeroyokan atau penganiayaan terhadap H. Sedangkan kasus penyebar isu penculikan anak atau informasi bohong ditangani oleh Polres Yalimo," jelasnya.

Ia menjelaskan perkara ini terungkap berawal dari laporan yang diterima Polres Jayapura. Lalu ia membentuk dan memberangkatkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

4 Sopir Truk Diamuk Massa

Fredrickus menjelaskan, peristiwa tersebut berawal ketika korban Hanas bersama 3 sopir truk lainnya, Toberson Sinaga, Dahlan dan Hendri sedang melintasi Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Selasa (28/2). Ketika beristirahat di Distrik Airu, keempat sopir truk itu diamuk warga hingga lari ke hutan karena dituduh sebagai penculik anak.

"Saat itu terjadi pemalangan dan para supir truk diperiksa warga setempat. Tak lama berselang ada 1 pengendara mobil dan 2 unit pengedaran sepeda motor langsung melakukan pengrusakan. Melihat massa yang semakin brutal para supir menyelamatkan diri ke hutan," terangnya.

Tak lama berselang, salah satu sopir truk yakni korban Hanas keluar dari hutan dengan maksud meminta tolong kepada para pekerja yang berada di salah satu Camp PT Yasa yang bekerja pada pembangunan jalan. Akan tetapi di sana korban bukannya ditolong malah kemudian dianiaya oleh pelaku YW.

"YW adalah security di Camp PT Yasa yang lokasinya hanya 30 meter dari lokasi pemalangan, ketika korban H minta tolong bukan malah dibantu melainkan dianiaya dengan menggunakan kayu dan dibantu oleh pelaku DA yang termakan oleh isu hoax," jelasnya.

Tak sampai di situ, kata Fredrickus, kemudian datang lagi pelaku YK yang membawa korban menuju Jembatan Meteor yang berjarak sekitar 500 meter dari Camp PT Yasa. Bahkan pelaku lainnya YW dan DA serta ditambah pelaku SP ikut menuju jembatan Meteor.

"Sesampainya di Jembatan Meteor pelaku YK membanting korban di tengah jembatan dan kemudian melakukan penikaman menggunakan pisau badik sebanyak 2 kali di bagian dada. Saat kejadian pelaku SP (21) dan DA bertugas memantau situasi dan memberikan penerangan menggunakan senter," ungkapnya.

Fredrickus mengatakan saat para pelaku melihat korban Hanas sudah berlumuran darah, mereka mencoba untuk menghilangkan jejak dengan membuang korban ke Sungai Mamberamo bersama dengan badik yang digunakan untuk membunuh korban.

"Berdasarkan adanya laporan orang hilang di sungai. Kemudian kami melakukan penyelidikan dengan mengirim tim ke lokasi kejadian. Selain penyelidikan kami juga berhasil mengamankan supir truk lainnya dengan selamat," tegasnya.

Fredrickus menegaskan ke 4 pelaku kini telah ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepolisian juga telah menetapkan mereka sebagai tersangka dengan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

Diberitakan sebelumnya, sopir truk bernama Hanas (41) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan yang tewas tenggelam usai dituduh penculik anak. Korban diduga tenggelam setelah mencoba kabur dari amukan massa yang termakan isu penculikan anak.

"Ya benar kejadian itu. Kami baru mendapat laporannya kemarin. Kini Tim Rescue Basarnas Jayapura bersama Polairud Polres Jayapura menuju lokasi kejadian," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kakansar) Jayapura Sunarto kepada wartawan, Minggu (5/3/2023).

Sunarto menuturkan korban tenggelam di Jembatan Meteor Sungai Mamberamo Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (4/3). Korban merupakan sopir truk trayek Wamena-Jayapura.

Sunarto menambahkan berdasarkan informasi yang mereka terima berawal dari korban berjumlah 4 orang, semua berprofesi sebagai sopir dan berhenti sejenak di kampung Malili untuk beristirahat. Namun oleh masyarakat setempat dikira pelaku penculikan anak.




(ata/ata)

Hide Ads