2 Permintaan KKB ke Pemerintah Nduga Usai 16 Hari Sandera Pilot Susi Air

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 24 Feb 2023 07:10 WIB
Foto: Beredar lagi video-foto KKB bareng pilot Susi Air (dok.istimewa)
Nduga -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sudah 16 hari menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Mereka pun kini meminta tebusan untuk melepaskan sang pilot.

Permintaan KKB Egianus Kogoya itu diungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Dia mengatakan Egianus meminta senjata api dan sejumlah uang sebagai bentuk tebusan tersebut.

"Jadi memang pernah dia menyampaikan tuntutan untuk sebagai tebusan yaitu meminta mengganti senjatanya hilang dan uang tunai," ungkap Irjen Mathius Fakhiri kepada wartawan di Timika, Kamis (23/2/2023).


Namun demikian, Mathius menegaskan Polri dan TNI telah menyiapkan strategi dalam penindakan hukum terhadap Egianus Kogoya dkk. Hanya saja, Fakhiri mengaku butuh waktu untuk bisa menangkapnya.

"Kita sudah menyiapkan langkah-langkah serius dalam penindakan hukum terhadap KKB. Kita membutuhkan waktu dan kesabaran untuk kerja keras ini. Sehingga pada kesempatan ini sekali lagi saya minta dukungan dari semua pihak," ucapnya.

Fakhiri juga mengaku belum bisa berbicara batas waktu dalam operasi penindakan hukum terhadap Egianus Kogoya dkk. Pasalnya, pihaknya masih mengutamakan keselamatan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.

"Di sisi lain kami berhitung agar tidak ada dampak bagi masyarakat tiap kampung atau distrik yang menjadi bagian dari penanganan yang dilakukan aparat. Kita tidak mau ada imbas lain sehingga jangan sampai ketika terjadi imbas bagi terhadap masyarakat setempat bisa dipakai oleh kelompok lain yang berseberangan untuk menggulirkan isu pelanggaran HAM," tegasnya.

Permintaan Egianus Kogoya Tak Akan Dipenuhi

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo juag menegaskan permintaan pengembalian senjata api dan uang tunai sebagai tebusan pilot Susi Air tak akan dipenuhi. Benny mengatakan permintaan tersebut tidak masuk akal.

"Itu permintaan mereka di awal-awal. Tapi tentunya kita tidak tanggapi. Masa kita kasih senjata, yang nantinya digunakan untuk menembak aparat dan meneror masyarakat," ungkap Benny ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (23/2).

Lebih lanjut Benny menyampaikan permintaan itu disampaikan Egianus Kogoya kepada seseorang penyampai pesan. Dijelaskan bahwa senjata api mereka hilang dan harus diganti.

"Katanya senjata mereka hilang. Kita tidak tahu hilang di mana. Dan permintaan berapa jumlah senjata api yang mereka inginkan juga tak dijelaskan termasuk uang tunai. Itu urusan pemerintah daerah sebagai tim negosiasi," katanya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...




(asm/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork