Balita perempuan berusia 5 tahun di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) menjadi korban pembunuhan oleh tetangganya bernama Jemi Tambanua (42). Balita malang itu mengalami 4 hal mengerikan dalam kasus ini.
Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi mengatakan pelaku membunuh korban di rumahnya pada Minggu (12/2) sekitar pukul 18.45 Wita. Pelaku awalnya memanggil korban singgah ke rumahnya saat melintas.
"Korban dibunuh di kamar tidur pelaku," kata Dasveri Abdi saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal mengerikan pertama yang dialami balita tersebut yakni saat dibunuh pelaku dengan cara dicekik. Setelah membunuh korban, pelaku sempat panik dan hendak kabur.
"Jadi pada saat di rumah menurut keterangan tersangka, saat di rumah karena korban sudah dicekik dan dia (pelaku) panik, kemudian dia berpikiran untuk melarikan diri," tuturnya.
Berikutnya, pelaku memasukkan jasad korban ke dalam karung untuk dibuang ke perkebunan warga. Sebelum dibuang, jasad korban diperkosa oleh pelaku.
"Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa korban dimasukkan di dalam karung kemudian membawanya ke perkebunan Ponompiaan lalu menyetubuhi korban," katanya.
Setelah jasad korban dibuang di perkebunan, hal mengerikan kembali terjadi. Jasad balita malang tersebut ditemukan tidak utuh, kaki kirinya hilang.
Dasveri mengatakan kaki kiri korban hilang bukan karena dimutilasi pelaku. Dia menduga kaki kiri korban hilang karena dimakan hewan liar.
"Asumsi kami kemungkinan sudah dimakan hewan," kata Dasveri.
Hal tersebut berdasarkan lokasi penemuan jasad korban di wilayah perkebunan di Desa Ikarat, Kecamatan Dumoga, Bolaang Mongondow (Bolmong) pada Kamis (16/2). Apalagi jasad balita itu ditemukan 4 hari setelah dibunuh oleh pelaku.
"Jasad anak dibuang di perkebunan lepas dan banyak binatang liar," ucapnya.
Selain itu, pelaku juga mengaku tidak mengetahui pasti soal hilangnya kaki kiri korban. Pelaku menegaskan jika dirinya tidak memutilasi balita itu.
"Adapun hasil pemeriksaan terhadap pelaku Jemi Tambanua menerangkan tidak memotong atau mutilasi kaki kiri korban," tutur Dasveri.
"Terkait organ tubuh yang hilang adalah daging kaki kiri. Tulang paha kaki kiri masih ada namun dari tulang paha ke bawah hilang," imbuhnya.
Baca motif pelaku di halaman berikutnya...
Motif di Balik Pembunuhan
Kasat Reskrim Polres Kotamobagu Iptu Ahmad Anugrah Ari Pratama mengungkapkan motif di balik pembunuhan balita malang itu. Pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati terhadap ayah korban yang sering putar musik dengan keras.
"Memang ada kesal pada keluarga korban, karena sering putar musik keras-keras, jadi dia lampiaskan ke anaknya," Ahmad Anugrah yang diwawancara terpisah, Jumat (17/2).
Ahmad menegaskan pelaku dan ayah korban tidak pernah cekcok akibat persoalan tersebut. Namun, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hal tersebut.
"Marah diam-diam. Tidak pernah pelaku menegur atau bagaimana sih. Tapi nanti kita pastikan, apakah pernah tegur atau bagaimana," tandasnya.