Surat KKB Ditemukan Tertanam di TKP Susi Air Dibakar, Minta Tidak Diburu

Papua Pegunungan

Surat KKB Ditemukan Tertanam di TKP Susi Air Dibakar, Minta Tidak Diburu

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 17 Feb 2023 20:57 WIB
Penampakan pesawat Susi Air yang dibakar KKB di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Foto: Satgas Damai Cartenz saat olah TKP pesawat Susi Air yang dibakar KKB di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan. (Dok. Istimewa)
Nduga -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya meninggalkan sepucuk surat yang ditemukan tertanam di lokasi pesawat Susi Air dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. KKB dalam suratnya meminta kelompoknya tidak diburu dan aktivitasnya tidak diganggu aparat.

Dalam foto yang diterima detikcom, surat tersebut diteken Panglima Perang Jenderal Egianus Kogoya di Darakma, 17 Oktober 2018. Surat tersebut dibubuhi cap stempel Tentara Pembebasan Nasional (TPN) OPM Papua Barat berwarna biru.

"Mohon: Jangan mengejar Masyarakat. Jangan Mengganggu Masyarakat. Jangan Olok-olok Masyarakat. Jangan Caci maki Masyarakat," tulis Egianus Kogoya dalam suratnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Egianus juga mendesak agar kelompoknya tidak diburu. Dia lantas mengancam tidak kelompoknya tidak akan mundur jika operasi pengejaran terhadap mereka masih dilakukan.

"Yang mengganggu fasilitas keamanan kami MILITER TPN-OPN. Boleh kejar Saya. Saya tidak Mundur satu langkah pun dan di mana kami bertemu sekali bertemu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengaku, surat tersebut sengaja ditinggalkan KKB. Sepucuk surat itu ditemukan saat personelnya melakukan olah TKP pesawat Susi Air dibakar.

"Kita tahu ditinggalkan karena itu ditaruh di tiang dan ditanam di TKP pembakaran pesawat," tutur Faizal kepada wartawan, Jumat (17/2/2023).

Faizal menegaskan, surat KKB sudah lama diterbitkan mengacu pada tanggal surat itu. Namun pesannya masih terkait dengan aksi teror KKB.

"Tapi setelah kita buka ternyata itu surat tertanda sudah lama tanggal 17 Oktober 2018. Tapi itu menunjukkan kejadian yang terjadi di Paro dilakukan oleh Egianus," tegasnya.

Menurutnya, aksi teror KKB pimpinan Egianus telah lama merugikan masyarakat. Bahkan warga Distrik Paro memilih mengungsi lantaran adanya intimidasi yang mereka terima.

"Tentunya dengan ancaman dengan senjata api yang dimiliki oleh Egianus dan sebetulnya dari beberapa kejadian dan aksi-aksi Egianus beberapa waktu yang lalu bahwa Egianus itu tidak pandang bulu," sebutnya.

"Jadi hal itu membuat masyarakat di Paro jadi khawatir dan mereka akhirnya melarikan diri ke Kenyam," tambah Faizal yang juga Dirkrimum Polda Papua ini.

Saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB. Dia berharap agar Egianus Kogoya dkk bisa segera tertangkap usai diketahui telah meninggalkan wilayah basis operasinya di Distrik Paro.

"Namun itu dibuktikan apabila kita menangkap Egianus dan mudah-mudahan kita bisa segera menangkap Egianus. (Pencarian pilot Susi Air) Kita sedang mendalami terus posisi-posisinya," pungkasnya.




(sar/sar)

Hide Ads