Jasad balita tersebut ditemukan warga di wilayah perkebunan di Desa Ikarat, Kecamatan Dumoga, Bolaang Mongondow (Bolmong), Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 12.00 Wita. Polisi yang mendapat informasi pun mengevakuasi jenazah balita tersebut.
"(Jasad balita) Sudah ditemukan, Kamis jam 12 (siang)," kata Kapolda Sulut Irjen Setyo ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/2).
Setyo menegaskan, jasad korban kini sudah dievakuasi ke rumah sakit. Jenazah balita tersebut akan diautopsi untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
"Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk autopsi," tambahnya.
Setyo menuturkan pihaknya telah menangkap pelaku. Jemi diamankan di Desa Malomba, Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu (15/2).
Setyo menegaskan, pelaku masih akan menjalani pemeriksaan. Pihaknya juga belum membeberkan kronologi dan motif pembunuhan hingga pelaku diduga memperkosa balita tersebut.
"Keterangan (pelaku) masih berubah ubah, ada indikasi (pelaku dalam pengaruh) dari miras menyebabkan birahinya timbul. Ada juga latar belakangi juga atas kekesalan tersangka kepada orang tua korban," imbuhnya.
Diketahui, awalnya kasus ini viral di media sosial dengan dugaan balita perempuan dikabarkan menjadi korban penculikan dan pemerkosaan oleh tetangganya. Balita tersebut juga dilaporkan hilang.
Polisi yang menyelidiki kasus ini menyatakan jika balita tersebut dibunuh. Jemi adalah pelaku yang menculik serta membunuh balita malang itu.
"Pengakuannya terakhir korban dibunuh tersangka," kata Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi saat dihubungi, Rabu (15/2).
Pengakuan Pelaku Pembunuhan
Sementara pelaku pembunuhan balita, Jemi mengaku kesal dengan ayah korban yang merupakan tetangganya karena sering memutar musik dengan suara keras. Hal itu diutarakan pelaku dalam video yang beredar di media sosial.
Dalam video beredar, Jemi tampak sementara diinterogasi yang diduga petugas kepolisian di dalam mobil. Jemi tampak ditanya sejumlah pertanyaan berkaitan dengan motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban hingga jasadnya dibuang.
"Saya buang (jasad balita), saya sudah stres. Sakit hati karena ayah korban putar type (musik) kuat-kuat ke saya. Mengganggu," ungkap Jemi melalui rekaman video yang dilihat detikcom, Kamis (16/2).
(sar/hsr)