"Pencarian pilot akan kami lakukan terus, kita belum tahu keberadaannya apakah dia diamankan KKB atau dia melarikan diri pada saat pembakaran Susi air," ujar Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat dalam konferensi pers kepada wartawan di Polres Mimika, Jumat (10/2/2023).
Dalam misi pencarian tersebut, Ramdani mengaku pihaknya melakukan patroli udara melalui helikopter milik Polri setiap hari. Namun yakni faktor cuaca yang susah ditebak membuat proses pencarian sulit dilakukan.
"Pencarian melalui udara menyusuri jalan yang sudah jadi kita lakukan. Lalu di hutan juga, namun hal itu sangat sulit lantaran hutan yang lebat. Selain itu di sana cuaca tidak menentu, kabut tebal kerap terjadi dan dengan waktu yang tak menentu," katanya.
Dia pun berharap pihaknya bisa menemukan pilot tersebut apabila benar dia berhasil melarikan diri.
"Ada 2 helikopter milik Polri kita gunakan di sini ditambah milik TNI. Apabila benar pilot tersebut melarikan diri, kita berharap bisa menemukannya dengan harapan apabila pilot mendengar suara helikopter bisa memberikan tanda kepada kami," tuturnya.
"Akan tetapi dengan kondisi cuaca berkabut kita juga tak ingin mengorbankan pasukan dengan melaksanakan diri menembus kabut," lanjut Ramdani.
Ramdani mengatakan KKB pimpinan Egianus Kogoya merupakan kelompok kriminal yang sangat jahat dan kejam. Kelompok ini tercatat telah melakukan kejahatan sejak tahun 2017 yakni dimulai pembunuhan seorang operator alat berat dibarengi melukai TNI dan perampasan senjatanya.
"Jadi dengan modal senjata api itulah awalnya dia membuat kejahatan atau teror sampai saat ini. Pembakaran pesawat sudah berapa kali. Membunuh anggota sudah berapa kali dan membunuh warga sipil berapa kali. Jadi daftar dosanya banyak. Jadi penegakan hukum harus kita lakukan karena itu dari Polri meminta perbantuan dari TNI untuk membackup kita," ujarnya.
Sementara itu Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan TNI-Polri akan tetap berupaya mencari keberadaan pilot Susi Air. Dia mengaku tidak mau berspekulasi terkait kondisi pilot.
"Pada prinsipnya TNI Polri dalam penanganannya tidak menduga-duga. Melainkan dengan fakta, data dan kenyataan di lapangan," ungkapnya.
Saleh menambahkan, sejauh ini TNI dan Polri masih terus menyusun strategi terbaik untuk mencari pilot asal Selandia Baru tersebut. Dia menduga pilot tersebut bisa saja dibawa oleh kelompok Egianus Kogoya atau simpatisannya.
"Upaya pencarian terus kita lakukan. Baik itu menggunakan patroli udara, satelit atau sumber daya teknologi yang kita miliki," ujarnya.
Sebelumnya, pesawat milik maskapai Susi Air dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2). Sebanyak lima penumpang pesawat berhasil dievakuasi, namun pilot berkewarganegaraan Selandia Baru belum diketahui kondisinya.
(urw/asm)