Kronologi Bocah Konawe Berkali-kali Diperkosa 7 Pria-Pendarahan di Sekolah

Sulawesi Tenggara

Kronologi Bocah Konawe Berkali-kali Diperkosa 7 Pria-Pendarahan di Sekolah

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 03 Feb 2023 19:58 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Konawe -

Polisi mengungkap kronologi bocah berusia 12 tahun di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga diperkosa oleh 7 pria hingga mengalami pendarahan di sekolah. Korban diperkosa pada Oktober 2022 dan Januari 2023.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Konawe Ipda Ni Kadek Karmiati menyebut peristiwa itu bermula saat korban bersama rekannya perempuan inisial IC pergi ke rumah DS untuk mengakses jaringan wifi pada Senin (10/10/2022) lalu.

"Sekitar pukul 18.30 Wita IC pamit pulang, korban ingin ikut tapi IC melarang," ujar Ipda Kadek saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban kemudian lanjut bersantai di rumah DS. Tiba-tiba, dua terduga pelaku inisial AD (13) dan DW (16) datang ke rumah tersebut. Korban lalu berinisiatif pamit pulang dengan alasan akan dicari orang tuanya, namun dilarang oleh keduanya.

"DW lalu menarik tangan korban menuju kamar mandi, namun karena DW merasa tidak aman maka korban diajak keluar," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saat itu, terduga pelaku inisial BA (16) muncul dan membolehkan DW menggunakan kamarnya. Aksi pemerkosaan secara bergilir oleh 3 terduga pelaku pun terjadi di rumah BA.

"Setelah itu korban diantar pulang oleh BA dan DW menggunakan motor sampai di depan lorong rumah korban," ungkapnya.

Kadek mengungkapkan aksi tak senonoh tersebut kembali terjadi pada Senin (2/1/2023). IC bersama rekannya inisial RA kembali mengajak korban untuk mengakses Wifi di rumah DS.

"Sekitar pukul 18.30 Wita, RA mengajak korban ke sebuah rumah kebun, korban menolak tapi RA tetap memaksa," ujarnya.

Setibanya mereka di dekat rumah kebun tersebut, korban melihat terduga pelaku DW (16), SA (14), BD (15), AD (13), OK, dan HE (14). Korban kemudian ditarik oleh HE ke dalam rumah kebun tersebut hingga terjadi pemerkosaan secara bergilir oleh 5 terduga pelaku.

"Saat korban ditarik ke rumah kebun itu, RA hanya berdiam diri dan tidak menolong korban," bebernya.

Usai kejadian nahas itu, korban dan RA pulang ke rumah mereka masing-masing. Korban yang bertemu orang tuanya tak berani membeberkan kejadian yang baru saja menimpanya.

"Ketahuan saat di sekolah kepala sekolah melihat bercak darah di rok korban dan melapor kepada orang tuanya," ungkapnya.

Kadek mengungkapkan korban dan para pelaku saling kenal. Belakangan diketahui DW merupakan mantan pacar korban.

"Menurut korban DW itu mantannya," pungkasnya.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads