Bocah berusia 12 tahun di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami pendarahan di sekolah usai diduga diperkosa secara bergilir oleh 7 orang pria. Aksi tak senonoh itu bahkan terjadi hingga dua kali.
"Kejadian (pemerkosaan) di bulan Oktober dan Januari," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Konawe Ipda Ni Kadek Karmiati kepada detikcom, Jumat (3/2/2023).
Ketujuh pelaku di antaranya DW (16), AD (13), BA (16), SA (14), BD (15) HE (14), dan OK. OK sampai saat ini belum memenuhi panggilan pemeriksaan pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"OK yang belum diperiksa," bebernya.
Kadek mengungkapkan peristiwa tersebut terkuak saat korban sedang membersihkan ruangan sekolah. Namun datang seorang siswa lainnya menjailinya hingga perut korban tertendang.
"Ini ketahuan waktu SE sedang menyapu teras sekolah dan siswa lain lewat. SE melarang lewat karena sedang membersihkan, tapi siswa ini tidak terima dan menendang perutnya," ujarnya.
Saat itu, SE mengalami kesakitan di bagian perut dan mengeluarkan bercak darah di roknya. Pihak sekolah yang mengetahui kejadian tersebut lalu melaporkan kepada orang tua korban.
"Di rok korban ada bercak darah dan kepala sekolah melapor kepada orang tua SE," ujarnya.
Korban kemudian mengakui peristiwa tak senonoh yang pernah dialaminya pada Oktober dan Januari lalu. Tak terima akan peristiwa yang menimpa sang anak, orang tua korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Kami belum bisa menyatakan korban hamil atau tidak kecuali sudah ada hasil visum dokter. Tapi keterangan kakeknya baru habis dipakaikan tes pack tapi hasilnya negatif," ungkapnya.
Kadek mengungkapkan polisi sudah menetapkan 7 anak di bawah umur tersebut sebagai tersangka dugaan pemerkosaan terhadap korban.
"Anak-anak ini sudah ditetapkan tersangka dan dititipkan di sini selama 15 hari. Sudah kita buatkan juga surat penitipan untuk orang tua anak-anak ini," ujarnya.
(hmw/asm)