Kronologi Wanita di Kalbar Diamuk Massa gegara Dituduh Penculik Anak

Kalimantan Barat

Kronologi Wanita di Kalbar Diamuk Massa gegara Dituduh Penculik Anak

Riani Rahayu - detikSulsel
Selasa, 31 Jan 2023 07:15 WIB
Terduga pelaku penculikan anak (baju merah) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) diamankan pihak kepolisian.
Foto: Terduga pelaku penculikan anak (baju merah) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) diamankan pihak kepolisian.(dok. Istimewa)
Pontianak -

Wanita berinisial KR (37) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) diamuk massa karena dituduh menculik anak berinisial SS (4). Belakangan polisi memastikan jika KR bukan penculik anak.

"Betul, informasi warga bahwa pelaku ini akan melakukan penculikan terhadap korban. Iya sempat (warga main hakim sendiri)" ujar Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto kepada detikcom, Minggu (29/1/2023).

Insiden itu terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan pada Sabtu (28/1). Indra menjelaskan dugaan penculikan anak itu awalnya terjadi saat SS hendak ke rumah neneknya. Dia berjalan kaki bersama kakaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi korban (SS) ini berjalan kaki menuju rumah neneknya kemudian pelaku ini mendekati korban ingin menggapai bahunya," terang Indra.

Melihat perbuatan KR yang mencurigakan, kakak SS langsung menarik adiknya lalu bergegas kembali ke rumah. Saat di rumah, mereka menceritakan apa yang dialaminya ke orang tuanya.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya orang tua korban ini menuju ke TKP, tetapi di sana pelaku ternyata sudah diamankan oleh warga," jelasnya.

Indra menuturkan warga yang mengamankan KR sempat melakukan pemukulan. Beruntung KR tidak mengalami luka serius atas penganiayaan yang dilakukan warga.

"Informasi di lapangan demikian (warga main hakim sendiri). Hasil pemeriksaan tidak ada luka," terangnya.

KR Depresi Berat

Polisi memastikan bahwa KR bukan penculik anak seperti yang dituduhkan warga. KR menderita depresi berat sehingga dibawa ke rumah sakit jiwa.

"Benar salah paham, karena ketidaktahuan warga terkait kondisi psikologi KR," kata Kompol Indra kepada detikcom, Senin (30/1).

Indra menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap KR dan keterangan keluarga terungkap jika KR memiliki riwayat depresi berat.

"Pihak keluarga menyampaikan pelaku depresi berat dibuktikan dengan adanya kartu kuning dari Rumah Sakit Jiwa di daerah Sungai Bangkong," bebernya.

Polisi pun mengarahkan KR untuk menjalani observasi di rumah sakit jiwa. Kemungkinan kasus dugaan penculikan anak ini akan berakhir restorative justice.

"Jadi pelaku akan diobservasi lebih lanjut dan yang akan menjelaskan kondisinya nanti pihak kepolisian. Ada kemungkinan (restorative justice) ke sana," tuturnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads