Papua Barat Daya

5 Hal soal Wanita Diarak Setengah Bugil-Dibakar Ternyata Bukan Penculik Anak

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 30 Jan 2023 10:15 WIB
Pemkot Sorong Lepas Jenazah Korban Isu Penculikan Anak ke Kampung Halaman. (Foto: Olha Mulalinda/Antara)
Sorong -

Wa Gesuti, wanita di Kota Sorong, Papua Barat Daya tewas diarak setengah bugil hingga dibakar atas tuduhan keji sebagai penculik anak. Polisi kemudian menegaskan bahwa korban bukan seorang penculik anak, melainkan orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ yang kerap melintas di permukiman warga.

Wa Gesuti dibunuh secara keji di Kompleks Kokoda KM 8, Sorong Timur, Kota Sorong pada Selasa (24/1) sekitar pukul 06.30 WIT. Kasus tersebut bermula saat ada warga yang meneriaki korban sebagai penculik anak.

Dirangkum detikcom, Senin (30/1/2023), berikut 5 hal terkait Wa Gesuti yang tewas diarak setengah bugil hingga dibakar di Sorong:


1. Dituduh Penculik Anak karena Informasi di Media Sosial

Korban awalnya lalu lalang di permukiman warga. Korban diduga sedang kebingungan.

"Dia enggak tau arah kemudian lalu lalang, kebingungan," ujar Kapolresta Sorong Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Rabu (25/1/2023).

Selanjutnya, korban justru dianggap sebagai penculik anak oleh warga setempat. Tuduhan itu terjadi karena korban disebut mirip dengan ciri-ciri penculik anak yang beredar di media sosial.

"Katanya mukanya seperti yang kemarin masuk media sosial, jadi mungkin mirip mukanya atau bagaimana," kata Kombes Happy.

2. Korban Dianiaya, Diarak Setengah Bugil, hingga Dibakar

Menurut Happy, salah seorang warga tiba-tiba meneriaki korban atas dasar korban mirip dengan pelaku penculikan anak tersebut. Tuduhan itu seketika membuat sejumlah warga lainnya berdatangan ke lokasi.

Korban akhirnya dianiaya dan dipaksa setengah bugil. Selanjutnya, korban diarak warga.

"Ada yang teriaki satu orang. Dia diarak (dalam kondisi setengah bugil) terus dipukul begitu, digebukin," kata Happy.

Polisi turun tangan ke lokasi begitu menerima laporan insiden ini. Polisi juga sempat berusaha mengevakuasi korban.

"Anggota datang ke TKP, sempat kita mau ambil. Tapi massa sudah terlalu banyak, ada yang siram bensin, sudah anggota menyelamatkan diri. Orang tersangkanya tangannya juga terbakar," kata Happy.

Korban sendiri sempat dibawa ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak tertolong.

3. Dipastikan Bukan Penculik Anak

Kombes Happy Perdana Yudianto sudah menegaskan bahwa korban bukan seorang penculik anak. Tuduhan warga terhadap korban dipastikan hoaks.

"Sudah bisa kita pastikan, korban bukan penculik anak," ujar Kombes Happy kepada detikcom, Kamis (26/1/2023).

Happy mengatakan, korban berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurutnya, korban belum lama berada di Sorong.

"Dia memang orang Sulawesi Tenggara, orang Buton, baru mendarat di sini," kata Happy.

Simak di halaman berikutnya: korban ternyata ODGJ...




(hmw/urw)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork