Alasan Keluarga Minta Mahasiswa Meninggal saat Diksar Mapala Unhas Diautopsi

Alasan Keluarga Minta Mahasiswa Meninggal saat Diksar Mapala Unhas Diautopsi

Agil Asrifalgi - detikSulsel
Kamis, 26 Jan 2023 16:05 WIB
Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Unhas yang meninggal saat ikut diksar Mapala.
Foto: Virendy Marjefy (19), mahasiswa Fakultas Teknik Unhas yang meninggal saat ikut diksar Mapala. (Reinhard Soplantila/detikSulsel)
Makassar -

Ayah Virendy Marjefy (19), James Wehantouw mengungkap alasan jasad anaknya yang meninggal saat mengikuti diksar Mapala Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) diautopsi. Dia berharap penyebab kematian anaknya itu terungkap.

"Kita ini negara hukum toh, supaya semua juga transparan tidak ada ditutup-tutupi lagi," kata ayah korban James Wehantouw kepada detikSulsel, Kamis (26/1/2023).

James mengatakan autopsi penting agar ada titik terang atas kasus tersebut. Dia juga berharap insiden yang terjadi ke anaknya tidak terulang.

"Inikan juga kepentingan orang banyak, supaya kejadian ini tidak terulang kembali," ucap james.

Sebelumnya pihak keluarga menolak jasad Virendy diautopsi lantaran ingin segera dimakamkan. Namun belakangan keluarga meminta pihak kepolisian melakukan autopsi dengan membongkar makam Virendy.

"Otopsi di makam, karena kan sudah dimakamkan (Virendy), dibongkar lagi," ujar James.

Sebelumnya diberitakan makam mahasiswa Unhas, Virendy Marjefy dibongkar polisi usai pihak keluarga meminta dilakukan autopsi. Makam Virendy dibongkar tadi pagi.

"Iya gali kubur untuk autopsi. Pembongkaran hari ini," ujar Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet kepada detikSulsel, Kamis (26/1/).

Menurut Slamet, pihak keluarga mencurigai kematian korban tidak wajar. Keluarga ingin penyebab kematian Virendy bisa diungkap secara jelas.

"Pihak keluarga menduga (kematian) tidak wajar, makanya minta diautopsi," kata Slamet.



Simak Video "Kejanggalan Mahasiswa Meninggal Saat Diksar Mapala Unhas Versi Ortu"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/sar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT