PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) buka suara terkait bentrokan maut antara TKA dan TKI yang berujung 2 orang tewas. Pihak perusahaan menyampaikan beberapa hal terkait insiden itu.
Bentrokan antara TKA dan TKI itu pecah pada Sabtu malam (15/1). Selain 2 orang tewas, insiden ini juga mengakibatkan 9 pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Dirangkum detikcom, Selasa (17/1/2023), berikut 4 pernyataan PT GNI usai bentrokan maut TKA vs TKI:
Duduk Perkara Bentrokan TKA vs TKI
HRD Assisten Manager PT GNI Yanita Rajagukguk menceritakan duduk perkara bentrokan antara TKA dan TKI tersebut. Mulanya, bentrokan dipicu aksi demonstrasi sejumlah pekerja yang menuntut beberapa hal kepada pihak perusahaan.
"Jadi diawali demonstrasi sebenarnya oleh beberapa oknum yang akhirnya berdampak pada kejadian anarkis hari Sabtu, dari pagi hingga pada malam harinya," kata Yanita saat dihubungi detikcom, Senin (16/1).
Dia menyampaikan, demonstrasi itu kemudian membuat para pekerja lainnya terprovokasi. Yanita lantas menegaskan hal tersebut bukan merupakan aksi mogok kerja.
"Dan tidak hanya itu, aksi tersebut juga meliputi penganiayaan, penjarahan. Jadi kalau dibilang ini mogok kerja, bukan. Jadi arahnya sudah berbeda," bebernya.
Selanjutnya, Yanita menjelaskan demonstrasi yang dilakukan itu terkait sejumlah tuntutan. Sebagaimana diketahui, para pekerja menuntut pihak perusahaan terkait keselamatan kerja hingga kesejahteraan karyawan. Tuntutan itu imbas tragedi kebakaran maut yang menewaskan 2 pekerja pada Desember 2022 lalu.
"Terkait beberapa tuntutan. Di instansi pemerintah kami sudah sampaikan, kami terbukalah untuk itu," ucapnya.
PT GNI Prihatian Ada Korban Tewas
Yanita juga menyampaikan duka cita karena bentrokan itu menyebabkan 2 orang tewas. Apalagi peristiwa itu tidak hanya berdampak pada perusahaan, namun juga kepada masyarakat sekitar.
"Intinya kami atas nama PT GNI juga ikut prihatin terkait demonstrasi ini karena tidak hanya berdampak untuk perusahaan tetapi juga masyarakat sekitar," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan investigasi. Yanita mengaku PT GNI telah meminta aparat penegak hukum untuk membantu melakukan pengamanan di lokasi.
"Kemudian perusahaan juga saat ini posisinya sedang berkoordinasi dengan aparat penegak hukum secara langsung untuk melakukan investigasi untuk mengupas tuntas kejadian ini. Saat ini statusnya juga perusahaan berkoordinasi dengan aparat hukum untuk mengamankan lokasi di kawasan industri PT GNI," terangnya.
"Kami fokus untuk itu supaya PT GNI beroperasi kembali dan karyawan secepatnya bekerja kembali. (Hari ini) ada (aktivitas) tapi belum maksimal," lanjutnya.
Pernyataan lainnya di halaman selanjutnya.
(asm/hsr)