Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut Lukas Enembe kooperatif saat ditangkap di Jayapura. Sementara Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap hal sebaliknya, Gubernur Papua itu dinilai tidak kooperatif.
Dilansir detikNews, Irjen Fakhiri awalnya meminta semua pihak untuk tidak perlu memberikan informasi-informasi yang tidak berdasarkan fakta sebenarnya soal penangkapan Lukas Enembe. Dia meminta tak ada hoax.
Fakhiri mengatakan Lukas Enembe adalah seorang negarawan. Dia menyebut Lukas Enembe juga kooperatif saat ditangkap petugas KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah pernah sampaikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, Bapak Lukas Enembe, beliau adalah negarawan yang patuh dan taat pada proses hukum," ucap Fakhiri kepada wartawan di Mimika.
"Dan kemarin pun beliau bisa kooperatif sehingga dibawa ke Jakarta. Mari kita berikan dukungan moril untuk proses ini bisa berjalan sebagaimana yang harus beliau hadapi," sambung Fakhiri.
Ketua KPK Nilai Hal Sebaliknya
Di lain sisi, Ketua KPK Firli Bahuri justru mengatakan Lukas Enembe tidak kooperatif saat ditangkap di Jayapura, Papua.
"Tindakan penangkapan dilakukan untuk mempercepat proses penyidikan. Di samping itu juga kita tahu bersama juga bahwa Saudara LE tetap menunjukkan sikap tidak kooperatif," kata Firli dalam jumpa pers di RSPAD Gatot Soebroto, dikutip dari detikNews, Rabu (11/1).
Terlepas dari hal itu, lanjut Firli, dia mengatakan tim KPK dan Lukas Enembe lalu ke RSPAD Gatot Soebroto untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe.
"Dalam memastikan kesehatan LE, tim penyidik membawa ke RSPAD Gatot Soebroto dengan pendampingan tim penyidik KPK," ujarnya.
Simak penjelasan Polda Papua dan KPK di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Kepala Daerah Nyeletuk Gaji Tak Cukup Bikin Pimpinan KPK Marah"
[Gambas:Video 20detik]