Beda Versi Polda Papua dan KPK soal Kooperatif Tidaknya Lukas Enembe

Papua

Beda Versi Polda Papua dan KPK soal Kooperatif Tidaknya Lukas Enembe

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Kamis, 12 Jan 2023 18:28 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe telah tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan. Lukas tiba dengan pengawalan ketat.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut Lukas Enembe kooperatif saat ditangkap di Jayapura. Sementara Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap hal sebaliknya, Gubernur Papua itu dinilai tidak kooperatif.

Dilansir detikNews, Irjen Fakhiri awalnya meminta semua pihak untuk tidak perlu memberikan informasi-informasi yang tidak berdasarkan fakta sebenarnya soal penangkapan Lukas Enembe. Dia meminta tak ada hoax.

Fakhiri mengatakan Lukas Enembe adalah seorang negarawan. Dia menyebut Lukas Enembe juga kooperatif saat ditangkap petugas KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah pernah sampaikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, Bapak Lukas Enembe, beliau adalah negarawan yang patuh dan taat pada proses hukum," ucap Fakhiri kepada wartawan di Mimika.

"Dan kemarin pun beliau bisa kooperatif sehingga dibawa ke Jakarta. Mari kita berikan dukungan moril untuk proses ini bisa berjalan sebagaimana yang harus beliau hadapi," sambung Fakhiri.

ADVERTISEMENT

Ketua KPK Nilai Hal Sebaliknya

Di lain sisi, Ketua KPK Firli Bahuri justru mengatakan Lukas Enembe tidak kooperatif saat ditangkap di Jayapura, Papua.

"Tindakan penangkapan dilakukan untuk mempercepat proses penyidikan. Di samping itu juga kita tahu bersama juga bahwa Saudara LE tetap menunjukkan sikap tidak kooperatif," kata Firli dalam jumpa pers di RSPAD Gatot Soebroto, dikutip dari detikNews, Rabu (11/1).

Terlepas dari hal itu, lanjut Firli, dia mengatakan tim KPK dan Lukas Enembe lalu ke RSPAD Gatot Soebroto untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe.

"Dalam memastikan kesehatan LE, tim penyidik membawa ke RSPAD Gatot Soebroto dengan pendampingan tim penyidik KPK," ujarnya.

Simak penjelasan Polda Papua dan KPK di halaman berikutnya...

Penjelasan Polda Papua

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo turut merespons hal ini. Dia mengatakan, KPK dan polisi mungkin memiliki sudut pandang tersendiri.

"Berarti mungkin (perbedaan terkait) sudut pandang. Bagi kepolisian itu kan, kalau yang ditangkap ini tidak melakukan perlawanan itu koperatif ya," kata Ignatius saat dihubungi detikcom, Kamis (12/1/2023).

Menurutnya, yang dimaksud KPK soal Lukas Enembe tidak kooperatif lebih terkait sikap penolakan Gubernur Papua itu. Sementara bagi pihak kepolisian, cenderung menilai perlawanan sebagai bentuk seseorang tidak kooperatif.

"Kalau dari sudut pandang KPK mungkin, misalnya ada penolakan saya tidak mau, itu kan tidak kooperatif, sikap itu tidak koperatif bagi KPK," katanya.

Dia kemudian menyinggung bahwa pihak kepolisian terbiasa dihadapkan dengan pelaku kriminalitas jalanan.

"Dari kepolisian kan biasa kita dihadapkan pelaku kriminalitas, misalnya kita tangkap pelaku pencurian di tempat dia sembunyi, pada saat kita todong dia menyerah angkat tangan itu koperatif (kecuali melakukan perlawanan fisik)," katanya.

Penjelasan KPK

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri turut merespons hal ini. Dia mengatakan Lukas Enembe dipandang tidak koperatif karena kerap mangkir.

"Iya yang bersangkutan kami nilai tidak koperatif karena telah kami panggil berulang kali yang bersangkutan tidak pernah penuhi panggilan KPK. Sehingga kami lakukan penangkapan," kata Ali.

Namun saat ditanya apakah Lukas Enembe koperatif saat hendak ditangkap di Jayapura pada Selasa (10/1) lalu, Ali Fikri belum menanggapinya.



Simak Video "Video: Kepala Daerah Nyeletuk Gaji Tak Cukup Bikin Pimpinan KPK Marah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads