Penangkapan Lukas Enembe oleh KPK di Jayapura, Papua diwarnai kericuhan. Satu orang simpatisan Gubernur Papua tersebut meninggal dunia.
Kericuhan terjadi depan Makosat Brimob Polda Papua dan Bandara Sentani, Jayapura pada Selasa (10/1). Kericuhan terjadi karena massa menyerang kedua titik tersebut selepas Lukas Enembe ditangkap.
Dirangkum detikcom, Kamis (12/1/2023), berikut fakta-fakta ricuh simpatisan Lukas Enembe hingga 1 orang tewas dan 19 lainnya ditangkap:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kericuhan di Dekat Makosat Brimob
Kericuhan awalnya terjadi di Simpang 3 Jalan Raya Kotaraja, Abepura, Jayapura pada Selasa (10/1) sekitar pukul 13.30 WIT. Kericuhan terjadi tidak lama setelah Lukas diamankan KPK dari rumah makan Sendok Garpu ke Mako Satbrimob Polda Papua.
Saat itu, simpatisan Lukas Enembe berusaha masuk ke dalam Makosat Brimob. Namun aksi massa dapat dihalau aparat hingga dipukul mundur.
"Waktu penangkapan itu kericuhannya di Makosat Brimob Kotaraja," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada detikcom, Selasa (10/1/2023).
Simpatisan massa berusaha masuk ke Mako Satbrimob Polda Papua karena Lukas sempat dibawa ke sana. Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan, namun massa yang membawa senjata tajam tetap berusaha menerobos masuk.
Akibat kejadian itu arus lalu lintas sempat terganggu. Bahkan pertokoan yang berada di radius 500 meter di Mako Brimob terpaksa ditutup.
2. Kericuhan Berlanjut ke Bandara Sentani
Selepas dipukul mundur dari Makosat Brimob, massa juga bergeser ke Bandara Sentani, Jayapura. Massa menuju Bandara begitu mengetahui Lukas dibawa ke sana untuk diterbangkan ke Jakarta.
"Kemudian setelah LE atau KPK bergeser ke bandara, ada massa yang merangsek di Bandara Sentani," kata Kombes Ignatius.
Meski begitu, massa di Bandara juga dipukul mundur. Polisi menjamin situasi tetap kondusif.
"Sudah bisa ditangani dihalau," katanya.
Simak di halaman berikutnya...
3. Satu Orang Tewas-4 Terluka
Belakangan, polisi mengumumkan dampak kerusuhan di dua titik di Jayapura. Terdapat satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
"Satu meninggal dunia, satu luka berat, tiga luka sedang," kata Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat kepada detikcom, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan, korban luka dirawat di rumah sakit, sedangkan korban meninggal diserahkan ke keluarga setelah sempat dilakukan autopsi.
"Semuanya sedang dirawat di RS Bhayangkara dan yang meninggal dunia sudah dibawa ke keluarganya," imbuhnya.
4. Ada 19 Orang yang Ditangkap
Masih terkait imbas kerusuhan, polisi menangkap total 19 orang yang diduga sebagai simpatisan Lukas Enembe. Mereka yang ditangkap didalami perannya atas kericuhan yang terjadi.
"Yang diamankan pihak kepolisian adalah kurang lebih 19 orang dan 1 orang meninggal," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Timika, Papua, Rabu (11/1).
Irjen Fakhiri mengatakan pihaknya masih memeriksa keterangan 19 orang yang ditangkap. Terungkap, ada yang berperan melempar hingga menjadi provokator.
"Itu semua ada pada saat kejadian, ada yang melempar, ada yang sebagai provokator sehingga ini kita melakukan pemeriksaan," katanya.
"Apabila hasil pemeriksaan tidak ada keterkaitan, tentunya kita kembalikan. Tetapi kalau contoh ditangkap di depan Brimob, mereka menyerang petugas dengan batu itu tentunya kita lanjutkan prosesnya," ujarnya.
Simak di halaman berikutnya...
5. Terungkap Korban Tewas
Irjen Fakhiri juga menjelaskan bahwa satu orang meninggal saat kericuhan tewas akibat ditembak polisi.
"Ini ada 1 yang kena tembak dan meninggal," ujar Fakhiri.
Fakhiri mengaku sudah memerintahkan Propam untuk melakukan penyelidikan apakah penembakan tersebut sudah sesuai prosedur atau tidak.
"Tentunya karena ada yang meninggal saya sudah memerintahkan Kabid Propam dan Direktur Kriminal Umum untuk melakukan penyelidikan terhadap langkah-langkah apa yang dilakukan anggota Polri terutama di Sentani sudah tepat atau betul," kata Fakhiri.
Dia memastikan penyelidikan itu berjalan transparan. Anggota polisi akan ditindak jika melakukan kesalahan SOP penembakan.
"Saya pastikan kita akan melakukan penegakan hukum juga kepada anggota yang tidak taat pada SOP," katanya.