Eksekutor pembunuhan berencana bocah 11 tahun bernama Fadli di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), AR (17) terobsesi menjual organ tubuh korban karena hendak kaya. Dia juga mengaku mau membahagiakan kedua orang tuanya setelah kaya.
"Dia mau cepat kaya ini anak (pelaku)," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada detikSulsel, Selasa (10/1/2023).
Menurut Jufri, orang tua pelaku AR selama ini kerap marah-marah di rumah. Kondisi ini membuat AR berpikir untuk melakukan penjualan organ melalui website yang selalu dia kunjungi dalam setahun terakhir dan berharap bisa membahagiakan orang tuanya setelah dia menjadi kaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mau berbakti kepada orang tua, mau cepat kaya dan mau bangunkan rumah orang tuanya," katanya.
"Sehingga kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya membunuh korban. Cuma baru terlaksana hari Minggu kemarin," katanya.
Sebelumnya, pelaku AR selama ini ternyata belajar dari internet. AR kerap membuka sebuah website jual beli organ manusia.
"AR ini dari tahun 2022 dia buka akun terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Kompol Jufri.
Sejak saat itu, AR mulai terobsesi untuk menjual organ tubuh manusia di website tersebut. Jufri mengatakan, AR juga sudah sejak awal menargetkan korban Fadli untuk dibunuh dan dijual organnya.
"Dia sudah mulai terobsesi. Ada di pikirannya terus. Sehingga kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya. Nah kemarin baru terlaksana yang korban ini (akhirnya dieksekusi pelaku)," tutur Jufri.
Simak di halaman berikutnya...
Korban Diculik dan Dibunuh
Untuk diketahui, pelaku dan korban saling kenal. Awalnya, AR dibantu oleh rekannya, AF untuk mengajak korban menuju ke rumahnya di Jalan Ujung Bori, Makassar pada Minggu (8/1) sore. Korban sendiri setuju ke rumah AF karena pelaku meminta tolong ditemani membersihkan rumah.
Dari rumah AF, korban lanjut dibawa ke rumah pelaku AR hingga korban dibunuh.
"(Korban meninggal karena) dicekik dan dibenturkan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023).
Meski sebelumnya berniat menjual organ tubuh korban, kedua pelaku justru bingung setelah korban tewas.
"(Anggota tubuh korban) masih lengkap, karena kebingungan si pelaku ini mau diapain," kata Kombes Budi.
Karena kebingungan, kedua pelaku membawa jasad korban ke kawasan di Jalan Inspeksi Kanal, Waduk Nipa-Nipa, Kecamatan Moncongloe, Maros.
"Dia sempat kebingungan. Kebingungan ketika korban meninggal, dia bingung mau diapain ini barang. Akhirnya dibuang," ujar Budi
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)