Polisi mengungkap motif dua remaja di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) membunuh bocah 11 tahun bernama Fadli untuk dijual organnya. Kedua pelaku itu ternyata belajar dari internet.
"Dari internet memang dia belajar," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada detikSulsel, Selasa (10/1/2023).
Kedua pelaku masing-masing berinisial AR (17) dan AF (14). Menurut Kompol Jufri, kasus ini bermula saat pelaku AR kerap membuka sebuah website jual beli organ manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AR ini dari tahun 2022 dia buka akun terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Kompol Jufri.
Sejak saat itu, AR mulai terobsesi untuk menjual organ tubuh manusia di website tersebut. Jufri mengatakan, AR juga sudah sejak awal menargetkan korban Fadli untuk dibunuh dan dijual organnya.
"Dia sudah mulai terobsesi. Ada di pikirannya terus. Sehingga kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya. Nah kemarin baru terlaksana yang korban ini (akhirnya dieksekusi pelaku)," tutur Jufri.
Pelaku Panik Usai Membunuh Korban
Setelah membunuh korban dengan bantuan pelaku AF, pelaku AR mulai menghubungi di website. AR menyampaikan informasi bahwa dia sudah memiliki organ tubuh manusia untuk dijual.
"Dia hubungi, ceritanya dia mau bilang ada mi kudapat ini (organ tubuh manusia). Ada mi mau dijual," katanya.
Namun, AR tak kunjung mendapatkan jawaban. Dia pun panik dan membuang jasad korban di Jalan Inspeksi Kanal, Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Maros.
"Dia lama (menunggu) 1 jam tidak ada balasan. Panik mi toh," katanya.
Simak di halaman berikutnya...
Korban Diculik dan Dibunuh
Kedua pelaku dan korban saling kenal. Pelaku AF awalnya mengajak korban menuju ke rumahnya di Jalan Ujung Bori, Makassar pada Minggu (8/1) sore. Korban sendiri setuju ke rumah AF karena pelaku meminta tolong ditemani membersihkan rumah.
Dari rumah AF, korban lanjut dibawa ke rumah pelaku AR hingga korban dibunuh.
"(Korban meninggal karena) dicekik dan dibenturkan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023).
Meski sebelumnya berniat menjual organ tubuh korban, kedua pelaku justru bingung setelah korban tewas.
"(Anggota tubuh korban) masih lengkap, karena kebingungan si pelaku ini mau diapain," kata Kombes Budi.
Karena kebingungan, kedua pelaku membawa jasad korban ke kawasan di Jalan Inspeksi Kanal, Waduk Nipa-Nipa, Kecamatan Moncongloe, Maros.
"Dia sempat kebingungan. Kebingungan ketika korban meninggal, dia bingung mau diapain ini barang. Akhirnya dibuang," ujar Budi
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)